Thread: Euro 2020
View Single Post
Old 13-07-2016, 11:30 AM   #3
rondwisan
moderator
 
rondwisan's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: Soe Rock Bo Yo - Nga Lam vv
Posts: 35,048
Thanks: 1,500
Thanked 4,736 Times in 2,701 Posts
Mentioned: 567 Post(s)
rondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond repute
Visit rondwisan's Facebook Visit rondwisan's Twitter
Default Euro 2020



Keunikan Format Penyelenggaraan Piala Eropa 2020

by Abrar Firdiansyah - 12/07/2016 12:15

Seiring dilangsungkannya laga final
Piala Eropa 2016, berakhir pula segala
cerita menarik yang menghiasi turnamen
tersebut. Kini segala pembicaraan
mengenai Piala Eropa tertuju ke Piala Eropa 2020 yang sejatinya baru akan
berlangsung empat tahun mendatang.

Mulai dibicarakannya Piala Eropa 2020
bukannya tanpa alasan. Kebijakan UEFA
menyelenggarakan turnamen empat
tahunan tersebut di banyak negara menjadi alasan banyak pihak membicarakan turnamen tersebut mulai saat ini.

Mantan Presiden UEFA, Michael Platini,
mengungkapkan bahwa langkah ini
dilakukan dengan tujuan untuk membuat
semarak Piala Eropa 2020 yang bertepatan
dengan perayaan 60 tahun turnamen
tersebut. Selain itu, langkah ini dilakukan
juga untuk membagi kesenangan Piala
Eropa ke semua negara anggota UEFA.

“Dengan menyelenggarakan Piala Eropa di
beberapa negara Eropa, kami berharap agar semakin banyak penggemar yang akan berbahagia seperti halnya penggemar yang negaranya menjadi tuan rumah,” ujarnya

Platini pada 2014 lalu di situs resmi UEFA.
“Selain itu, dengan membagi negara
penyelenggara, kami berharap semua
anggota UEFA bakal mendapatkan
keuntungan baik dalam hal berkompetisi
maupun pengembangan di negara masing-masing.”

Meski demikian, langkah tersebut tidak
lepas dari hujatan. Betapa tidak? Dengan
semakin banyak negara-negara Eropa yang terlibat, bukan tidak mungkin dana yang dikeluarkan juga bertambah banyak. Akibat dari hal tersebut, kasus korupsi jilid kedua di badan sepakbola Eropa tersebut
ditakutkan akan muncul kembali.

Kembali ke soal negara penyelenggara,
UEFA dalam pemungutan suara yang
digelar pada 2013 lalu, telah menyepakati
beberapa negara yang menjadi
penyelenggara yakni Brussels (Belgia),
Copenhagen (Denmark), Dublin (Republik
Irlandia), Amsterdam (Belanda), Bucharest
(Rumania), Glasgow (Skotlandia), dan
Bilbao (Spanyol), untuk fase grup dan
babak 16 besar.

Di sisi lain, Saint Petersburg (Rusia), Roma
(Italia), Munich (Jerman), dan Baku
(Azerbaijan), akan menjadi tuan rumah
untuk fase grup dan perempatfinal,
sedangkan London (Inggris), akan menjadi
tuan rumah untuk partai puncak.

Jumlah 24 kesebelasan kembali menjadi
nominal peserta yang bakal ikut kompetisi
ini. Berbeda dengan Piala Eropa 2016, di
tahun 2020 UEFA mencari kesebelasan
peserta dari babak kualifikasi dan
UEFA National League.

Di babak kualifikasi, UEFA membagi 55
kesebelasan ke dalam 10 grup, yang diisi
oleh lima hingga enam kesebelasan.
Masing-masing grup nantinya akan
meloloskan dua kesebelasan, yang
langsung berpartisipasi di fase putaran
final Piala Eropa sehingga mendapatkan 20 peserta. Sementara, empat kesebelasan
tersisa didapatkan dari National League.

Sistem seperti ini tentu berbeda ketimbang gelaran kompetisi sepakbola lainnya di Eropa dan dunia. Lantas, bagaimana menurut Anda? Apakah akan efektif?
rondwisan is offline   Reply With Quote