View Single Post
Old 12-11-2013, 09:03 PM   #1
Rean
moderator
 
Rean's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: coba lihat di belakang kamu
Posts: 5,907
Thanks: 1,145
Thanked 2,321 Times in 872 Posts
Mentioned: 316 Post(s)
Rean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond reputeRean has a reputation beyond repute


Visit Rean's Twitter RyanAniestyo
Default Nenek-Nenek Juga Bisa!!

Gw jd supporter United sejak 93/94. Masih bocah banget. Bahkan belum sunat. Pada saat itu cuma demen nongkrongin Cantona main. Ga ada Cantona gw ogah2an nonton nya. Paling banter, cuma suka liat aksi terbang nya Schmeichel aja. Maklum tahun2 segitu NBA, yg identik dengan aksi manusia2 terbang, sedang tenar2 nya. Baru sekitar musim 94/95 mulai rajin nongkrongin United tiap weekend. Ternyata itu berlanjut sampai sekarang. 20 tahun sudah.



Gw bukan fans. Mungkin bisa dibilang begitu jika fans itu identik dengan mengkoleksi barang2 idola nya. Ikut kemana idola nya pergi. Berusaha dekat dengan idola nya. Dan sebagainya. Gw ga segitunya. Gw cuma rajin nonton dan baca berita nya doank. Maklum jaman segitu jaman susah. Ga punya duit utk melakukan semua itu. Satu lembar jersey pun ga punya. Koleksi pernak pernik baru dimulai dan makin makin menggila sejak gw punya duit sendiri. Waktu itu gw cuma punya satu lembar poster ukuran besar saat United juara 1996. Lainnya? Ga ada. Paling ngumpulin pin up dari majalah atau pun tabloid Bola. Gw cuma supporter. Orang yg mensupport. Mendukung. Dari jauh.

Gw juga bukan hater. Gw ga benci klub lain. Pada dasarnya gw demen nonton liga Inggris. Jadi rata2 tim dari English Premier League gw demen. Believe it or not, gw dukung Liverpool saat final UCL 2005 melawan Milan. Daripada gw dukung tim dari liga lain, saat itu gw lebih baik dukung tim dari Inggris. Kesukaan gw kepada EPL berimbas pada kesukaan gw pada Timnas Inggris. Walaupun katanya kebanyakan fans United itu benci timnas Inggris, ya itu terserah. Bahkan gw punya poster timnas Inggris tahun 90an segede gaban. Udah gw bilang gw bukan haters. Gw cuma supporter. Orang yg mensupport. Mendukung. Dari jauh.



Tapi, gara2 itu, ada satu pengecualian. Arsenal. Diantara jutaan tim bola di dunia, gw paling ga suka sama Arsenal. Entah kenapa. Apalagi sejak jaman Martin Keown yg membully Ruud Van Nistelrooy. Persaingan panas United - Arsenal. Ditambah fakta bahwa saat itu Arsenal merupakan tim yg jarang menyumbang pemain utk timnas Inggris. Ditambah kelakuan supporter2nya di negeri ini yg g berhenti mengucapkan kata2 kotor dan plesetan2 murahan untuk semua tim lain. Lengkap sudah. Yg pernah main2 ke forum fans Arseal pasti tau. Tapi seiring berjalan nya waktu, kebencian itu pun lama2 melunak. Gw cuma supporter. Orang yg mensupport. Mendukung. Dari jauh.

Istilah supporter atau pendukung ini gw pegang erat. Apapun yg terjadi pada United, gw tetep support. Kalah, menang, juara, degradasi, ganti pemain, ganti manajer, jersey nya jelek, blah blah blah, gw tetep dukung United.

Apalagi disaat2 seperti ini. Transisi dari Fergie ke Moyes.



Gw udah prediksi sejak akhir musim lalu. United akan sulit juara. Prediksi gw sih Chelsea mungkin bakal juara. Bahkan direksi United sendiri pun nampaknya sudah memprediksi hal ini, dibuktikan dengan panjang nya kontrak yg diberikan kepada Moyes. 6 tahun. Walaupun bisa saja sebelum 6 tahun Moyes sudah dipecat, tapi paling tidak dari niat awalnya sudah bisa tergambar bahwa Direksi akan bersabar sampai 6 tahun.

Gw? Mau 10 tahun pun gw tetap akan dukung United. Siapapun manajer nya.

Yg bikin gw gerah akhir2 ini adalah banyaknya supporter United yg tidak berperilaku sebagai supporter. Tapi nyambi juga sebagai haters klub lain. Atau tukang kritik yg justru bikin United bisa saja down mental nya. Dengan cara membully via socmed. Kalah dikit cuap2 bahkan sampai ada hashtag #MoyesOut , yg jangankan 6 tahun, 6 bulan saja belum..



Salah satu perilaku yg cukup menggelikan menurut gw adalah perilaku tukang kritik. Kebanyakan diantara mereka diam ketika melihat starting line up. Kemudian mendukung United dengan lantang ketika kick off. Tapi ketika United ketinggalan dan nampaknya akan kesulitan menang, mulai mencaci maki dengan umpatan2 ringan semacam g*blok, jual aja, dan semacamnya. Nah ketika peluit panjang ditiup dan United dinyatakan kalah, mulai deh, mereka menyalahkan manajer. Dalam hal ini Moyes (walaopun dari jaman Fergie pun sudah seperti itu). Harusnya pakai formasi ini, harusnya sayapnya si itu, harusnya playmakernya si dia, harusnya pemain anu diganti menit ke sekian, dan seterusnya.

Kenapa gw bilang menggelikan?? Karena itu semua dilakukan setelah kita tau hasil akhirnya. Ingat, manajer memilih formasi sebelum tau hasil akhir. Manajer memilih starting XI sebelum tau hasil akhir. Manajer memutuskan mengganti atau tdk mengganti pemain sebelum tau hasil akhir. Tapi para kritikus ini berkoar2 setelah tau hasil akhir. WTF. Nenek2 juga bisa.



Ditambah, manajer adalah orang yg lebih tau dengan kenyataan disana dibanding kita. Mungkin menurut kita Kagawa lebih baik dimainkan di match tadi, tapi manajer tau bahwa Kagawa sedang flu atau sedikit keseleo, atau apapun lah. Kita tidak tau persis. Dan tidak semua hal manajer ceritakan ke media sebagai satu2nya sumber informasi yg kita konsumsi.

Bisakah kalian melakukan semua kritikan itu sebelum kick off? Dan kita lihat hasilnya, formasi siapakah yg lebih baik? Moyes atau kalian?

Gw udah melakukan percobaan dengan beberapa kawan gw yg tukang kritik. Sebelum match gw kontak via whatsapp. Gw suruh pilih starting XI versi nya. Dan fter match gw bandingkan dengan player rate di website2 olahraga. Nyatanya, kebanyakan pemain yg tidak mereka mainkan bermain bagus, dan pemain yg mereka mainkan justru tidak bermain lebih bagus.



Lewat tulisan ini gw mengajak, bahkan menantang anda2 yg selama ini sering teriak2 koar2 setelah kekalahan United, untuk membuat starting XI sendiri sebelum kickoff, bahkan sebelum starting XI United keluar. Kemudian bandingkan dengan penampilan si pemain setelah match berakhir. Dan setelah starting XI United diumumkan, silakan caci maki formasi piihan Moyes tersebut. Buktikan setelah pertandingan apakah pemain yg anda caci maki tadi benar bermain jelek? Atau pemain2 yg anda sanjung2 itu benar bermain brilian?

Oya, jangan tantang gw membuat starting XI sendiri. Atau mengkritik formasi manajer sebelum kick off. Gw bukan analis. Gw bukan manajer. Gw bukan kritikus. Apalagi setelah kekalahan United. Gw cuma supporter. Orang yg mensupport. Mendukung. Dari jauh. Sebelum dan sesudah pertandingan. Menang atau Kalah. Gw tetap seorang pendukung.




Ryan Aniestyo H
__________________
Information Technology Dept

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.

Last edited by Rean; 13-11-2013 at 10:29 AM.. Reason: ganti liverpool jadi milan :hammer:
Rean is offline   Reply With Quote
The Following 23 Users Say Thank You to Rean For This Useful Post: