View Single Post
Old 13-08-2009, 08:33 AM   #13
rondwisan
moderator
 
rondwisan's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: Soe Rock Bo Yo - Nga Lam vv
Posts: 35,048
Thanks: 1,500
Thanked 4,736 Times in 2,701 Posts
Mentioned: 567 Post(s)
rondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond repute
Visit rondwisan's Facebook Visit rondwisan's Twitter
Default Re: Lost in Space Clubs :-(

nyang ini blom terlalu lost sih ...
___________________________________________

JaPos - 26 Mei 2008
Zaragoza, Lazio, Ajax Menyusul…

NASIB tragis kembali menimpa Real Zaragoza. Musim ini, juara Piala Winners 1994/1995 itu menerima kenyataan pahit terdegradasi dari Liga Primera ke Segunda Division. Bianquillos -julukan Zaragoza- mengulang hasil enam tahun lalu kala mereka turun kasta kali pertama setelah seperempat abad.

Nasib apes itu menyebabkan Zaragoza "pantas" menjadi salah satu kandidat mantan jawara Eropa yang akan hilang dari peredaran, menyusul Nottingham Forest, Leeds United, Parma, dan Borussia Dortmund.

Padahal, Zaragoza tidak kurang apa pun. Dari segi finansial, cukup mendukung. Buktinya, materi pemain yang dimiliki Zaragoza termasuk kategori bintang. Di antara mereka adalah legiun asal Argentina, mulai Diego Milito, Pablo Aimar, hingga Roberto Ayala. Juga ada punggawa Timnas Spanyol seperti Sergio Garcia, Juanfran, dan penyerang Brazil Ricardo Oliveira.

"Musim ini penampilan kami sangat buruk. Kami terlalu banyak mengincar target di beberapa ajang sehingga tidak bisa fokus," kata Pablo Aimar kepada televisi Globo.

Kondisi yang menimpa Zaragoza bisa menjadi pelajaran bagi mantan jawara Eropa yang kini tengah goyah prestasinya. Di kancah Serie A, ada Lazio yang juga mulai memudar. Sejak skandal keuangan yang menimpa mantan presiden Lazio, Sergio Cragnotti, dan perusahaan makanan miliknya, Cirio, gaung tim berjuluk Biancocelesti itu tak terdengar lagi. Musim ini Lazio hanya finis di luar 10 besar, tepatnya posisi ke-12.

Bayangkan, Lazio yang menjadi juara edisi terakhir Piala Winners (1998/1999) dan finalis Piala UEFA musim sebelumnya itu pernah punya materi bintang-bintang dunia. Ada Alessandro Nesta, Roberto Mancini, dan Fabrizio Ravanelli (Italia), Juan Sebastian Veron, dan Diego Simeone (Argentina), Marcelo Salas (Cile), Pavel Nedved (Rep Ceko), dan Alen Boksic (Krosia), plus di bawah polesan allenatore genius bernama Sven Goran Eriksson.

"Tim kala itu mungkin adalah yang terbaik dalam sejarah Lazio. Sangat berbeda dengan tim sekarang," kata Marco Ballota, kiper utama Lazio musim ini, yang pernah bermain bersama nama-nama di atas kala meraih scudetto (juara) Serie A musim 1999/2000.

Selain Lazio, Ajax Amsterdam kini menjadi sorotan publik Eropa. Godenzonen -sebutan Ajax- mulai kehilangan pamor sebagai mantan jawara Eropa. Musim depan Ajax gagal tampil di Liga Champions. Sebab, di luar dugaan, mereka menyerah kepada Twente Enschede di babak playoff.

Bukan hanya itu. Kedudukan Akademi Ajax yang selama ini punya tradisi banyak melahirkan calon bintang Eropa mulai tergerus. Buktinya, Ajax mulai mengakui Arsenal sebagai kawah candradimuka pemain muda terbaik seiring dengan diadakannya program kerja sama mulai musim depan.
rondwisan is offline   Reply With Quote