Red Knights Ajak Suporter Lawan Glazer
Rossi Finza Noor - detiksport
Manchester - Pergerakan Red Knight tak hanya sebatas mengumpulkan dana untuk membeli kembali Manchester United. Kini mereka mengajak suporter MU di seluruh dunia untuk bergabung dalam gerakan menentang Keluarga Glazer.
Seperti diberitakan sebelumnya, Red Knights tengah berusaha mengumpulkan dana hingga 1 miliar poundsterling (sekitar Rp 13,9 triliun) untuk membeli MU dari tangan Keluarga Glazer. Mereka berniat untuk menyelamatkan klub yang kini tengah dililit utang sebesar Rp 1 triliun.
Dalam usahanya tersebut, Red Knights sudah mendapatkan izin dari MUST (Manchester United Supporters Trust), sebuah organisasi suporter yang sejak awal selalu memberikan tentangan terhadap Keluarga Glazer.
MUST jugalah yang memprakarsai gerakan lambaian syal "hijau-emas" dalam laga final Piala Carling akhir pekan lalu. Hal itu adalah bentuk simbolis dari warna Newton Heath yang menjadi cikal bakal MU .
Gerakan hijau-emas itu sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak laga melawan West Ham United beberapa pekan silam. Sebagai aksi tambahan kala itu, para fans datang 10 menit setelah kick off dan tidak memakai atribut simbolis MU yang berwarna dasar merah dan putih.
"Agar gerakan ini tetap hidup, kami membutuhkan dukungan suporter Manchester United dari seluruh dunia. Red Knights telah melakukan hubungan dengan MUST dan perwakilan mereka kemarin," demikian statemen Red Knights di ESPN Star.
"Sebagai langkah pertama, Red Knights ingin para suporter menunjukkan komitmennya dengan bergabung keanggotaan MUST secara gratis melalui online di www.joinmust.org."
"Model kepemilikan yang baru akan bertujuan untuk membuat klub berdiri dalam sisi finansial yang lebih seimbang. Kepemilikan yang baru juga akan menempatkan suporter sebagai jantung dari klub, apa pun yang klub lakukan," lanjut statemen tersebut.
Sementara Duncan Drasdo, chief executive dari MUST, mengatakan pihaknya mendukung apa yang dilakukan oleh para 'Ksatria Merah'. Ia menyebut, hal ini bisa menjadi
"Perkembangan ini sangat didukung karena adanya keinginan luhur untuk mengubah sistem kepemilikian di Manchester United," ucapnya.
"Secara tidak langsung Red Knights menantang suporter MU secara halus, sejauh mana keinginan mereka untuk melihat sebuah proposal kepemilikan baru dikembangkan."