United Indonesia - Manchester United Indonesia Supporters Club
Register
Go Back   United Indonesia - Manchester United Indonesia Supporters Club > INSIDE MANCHESTER UNITED > United Crew > Ex United

Old 03-08-2009, 10:59 AM   #1
Iwant
academy
-
 
 
Iwant's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: X - Malang
Posts: 290
Thanks: 26
Thanked 71 Times in 29 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
Iwant Ready for being a real United Indonesia


Default Eric "The King" Cantona

Siapa yang tidak mengenal Eric Daniel Pierre Cantona bahkan bagi penggemar Manchester United dia diagung agungkan bak seorang raja dan di beri gelar “The King”, Pemuda yang terlahir di Marseille, Perancis 24 May 1966 dimata penggemar Red Devil merupakan Captain yang memiliki daya Magis dan selalu muncul sebagai penolong pada saat kondisi tim menemui jalan buntu, selain itu beliau punya keahlian dalam menggairahkan sebuah klub. Kejayaan Manchester United diera 90-an merupakan kontribusi besar Cantona.

Semenjak bergabung dari Leeds United tahun 1992 tidak dipungkiri lagi bahwa dia adalah ikon Setan Merah. Dalam Kepemimpinannya Cantona membuat Manchester United menjadi Tim yang disegani di Kancah Sepak bola Inggris maupun Eropa . Cantona Menjadi Teladan bagi Class of 92 seperti David Beckham, Neville bersaudara (Gary dan Philip) Nicky Butt menjadi matang dan bermain dengan penuh percaya diri, Cantona mau meluangkan waktunya selepas sesi Latihan untuk memenuhi permintaan David Beckham agar mau melatih dirinya dalam belajar Tendangan Bebas atau cara mengumpan.

Bersama Manchester United yang di tukangi Sir Alex Ferguson , Cantona yang memiliki jiwa Tempramental dan hati yang membara dia telah meraih lima kali juara Premiership, dua Piala Liga dan piala FA. Selain aksinya yang memukau dan sensasional dia juga punya catatan hitam di dunia sepak Bola Inggris, ingat gayanya saat dia melempar jersey nya ke muka wasit pada saat di usir oleh wasit, menghadapi cemoohan para supporter Galatasary Turki dan tendangan Kunfu kearah penggemar Crystal Palace namun catatan hitam tersebut tenggelam diantara aksinya yang brilian. Ketika Cantona menyatakan pensiun ditengah – tengah karirnya yang sedang menanjak membuat seluruh kalangan pengila bola bertanya-tanya bahkan media masa mengatakan bahwa MU akan kehilangan Roh dan Spiritnya sama seperti ketika George Best meninggalkan Old Trafford namun Manchester United tetap saja menjadi setan merah yang terus menghantui percaturan sepak bola Inggris dan Eropa dan tetap menjadi tim yang penuh Fenomena.Cantona yang berjiwa Keras dan tempramen tetaplah menjadi murid yang penuh sopan dan sangat menghargai sang guru Sir Alex Ferguson, Dia memuji Sang Guru yang menurutnya orang yang dapat mengombinasikan pemain bintang dengan pemain muda dengan talenta besar. Dia menyatakan bahwa tidak semua Manajer dapat melakukannya dan menjadikan itu semua menjadi suatu kekuatan yang luar biasa di lapangan Hijau. Walaupun dia kini tidak lagi bermain di Manchester United dan aktif membina sepak bola Pantai dan juga aktif dalam organisasi Jogo Binito dalam mengurangi aksi tipu dan pura-pura dalam sepak bola tetapi dukungan yang amat kuat pun terus mengalir terhadap klub yang pernah dibelanya ini. Bahkan Cantona yakin bahwa mantan klubnya ini dengan sejumlah bintang mudanya seperti Wyne Rooney, Cristiano Ronaldo dan Michel Carick dapat merebut kembali tahta di kancah sepak bola dan kembali merebut Treble winner sama seperti tahun 1998 lalu.

Suatu yang amat mengejutkan , Cantona kini menjadi Bintang Film layer lebar di Negara kelahirannya Perancis . Sembilan film (1995-2006) pernah dibintanginya antara lain adalah Elizabeth pada tahun 1998 ( Berperan sebagai Duta Besar Perancis) selain menjadi bintang film dia juga pernah menjadi Sutradara film pendek Appor te moi Ton Amour pada tahun 2002, Apakah jejaknya ini pula yang akan diikuti oleh Muridnya David Beckham yang kini dekat dengan Holywood (Pusat perfilman Dunia), jawabannya Kenapa tidak? Karena sosok Cantona memang begitu lekat di Hati bintang Sepak Bola yang hengkang dari Manchester United akibat perseteruan hebat dengan sir Alex Ferguson ini. Namun Nama Cantona lebih dikenal sebagai pemain Sepak Bola Legendaris. Salah satu yang ditakutkan jika para penggemar sudah tidak lagi menyebutkan namanya lagi, seperti yang dia katakan ” I am so proud the fans sing my name But i Fear tommorow the will stop. I fear it because I love it. And everything you love, you fear you will lose”
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
Iwant is offline   Reply With Quote
The Following 2 Users Say Thank You to Iwant For This Useful Post:
Old 03-08-2009, 11:06 AM   #2
danoewins
academy
-
 
 
danoewins's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Posts: 202
Thanks: 11
Thanked 27 Times in 4 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
danoewins Ready for being a real United Indonesia
Default Re: Eric "The King" Cantona

sosok 7 bukan sekedar jago dilapangan kayanya tapi juga jago acting,,,,iya gak gan,,

dah bnyak tuh contohnya,,hhehehe
danoewins is offline   Reply With Quote
Old 03-08-2009, 11:18 AM   #3
marsel david
captain
I'M BACK!!
 
 
marsel david's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: Bandung
Posts: 6,128
Thanks: 144
Thanked 547 Times in 280 Posts
Mentioned: 4 Post(s)
marsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to all
Default Re: Eric "The King" Cantona

Cantona bagi g adalah pemain yang sangat luar biasa..
aksi nya dilapangan sensasional.. goal - goal nya pun luar biasa
gw pernah liat di video tentang cantona di United dari 17 goal yang dia ciptakan dari titk putih pun hanya 1 goal yang arahnya tertebak oleh kiper sisanya semua kiper tertipu (cmiiw) salah satu keahlian luar biasa dari cantona
kepemimpinannya di United pun tidak diragukan ladi berhasil membuat United jadi team yang disegani dan juga menjadi teladan bagi junior nya seperti becks dkk..

Hail The KING... The KING CANTONA..

Last edited by marsel david; 03-08-2009 at 11:19 AM..
marsel david is offline   Reply With Quote
Old 03-08-2009, 11:38 AM   #4
nobitanta
academy
-
 
 
nobitanta's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: Ciputat
Posts: 133
Thanks: 20
Thanked 24 Times in 10 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
nobitanta Ready for being a real United Indonesia
Default Re: Eric "The King" Cantona

Salah satu titik awal gue suka United adalah gol Cantona ke gawang Liverpool waktu final FA Cup 1996 (apa 1997 yah?) kalo ga salah, sayangnya gue ga lama menyaksikan kehebatannya karena ga berapa lama dia malah pensiun huhuhu

Jadi gue cuma liat aksi Cantona sebagian besar lewat vcd/dvd atau siaran ulangan doang hehehe
nobitanta is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2009, 10:00 AM   #5
Iwant
academy
-
 
 
Iwant's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: X - Malang
Posts: 290
Thanks: 26
Thanked 71 Times in 29 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
Iwant Ready for being a real United Indonesia


Default Nukilan Buku ”BOLAVAGANZA 78”

Nukilan Buku ”BOLAVAGANZA 78”

CANTONA ON CANTONA

THE KING’S THOUGHT


Oleh : Josep Lopiwudhi/BOLAVAGANZA


Eric Daniel Pierre Cantona adalah striker asal Prancis yang pernah berkiprah di era 1980 hingga 1990-an. Dia mengakhiri karier gemilang sepakbolanya di Manchester United. Yap, pria kelahiran 24 Mei 1966 itu memutuskan gantung sepatu dengan mengantongi empat gelar juara Liga Premier Inggris, dua Piala Liga, plus dua Piala FA.

Cantona kerap dipandang sebagai pemain punya peran besar dalam kebangkitan Setan Merah di era 1980 dan 1990-an. Dia begitu dipuja para fan United dan ia menikmati statusnya sebagai ikon di Old Trafford. Mei 1997, Cantona memutuskan pensiun sebagai pesepakbola.

Selepas pensiun ia menikmati hidupnya sebagai model iklan, bintang film, hingga bermain sepakbola pantai. Tahun 2001, dia terpilih sebagai salah satu pemain abad ini versi FIFA, dan hingga kini para fan United masih menyebutnya sebagai The King atau King Eric. Bahkan dalam survei di kalangan para suporter United, Cantona ditempatkan di posisi teratas sebagai manajer United masa depan selepas era Sir Alex Ferguson.

Saat diwawancarai United Magazine, edisi Agustus 2006, Cantona bilang bahwa ia hanya balik Manchester United sebagai orang nomor satu. Ia menginginkan posisi manajer. Dia pun berhasrat menciptakan timnya sendiri. Sayang, Cantona memilih sikap berlawanan dengan pemilik United saat ini, Malcolm Glazer. Dia tegas menyatakan tak akan balik ke Old Trafford - bahkan sekali pun bila ditawari posisi sebagai manajer – jika keluarga Glazer masih bercokol di United.

Tahun 1996, setahun sebelum pensiun, Cantona menerbitkan buku berjudul Cantona On Cantona. Dalam buku ini King Eric menyampaikan pemikirannya tentang berbagai hal. Sebuah buku kenangan dari sang raja di Old Trafford.

TANTANGAN

Motivasi adalah kunci sukses saya. Saya termotivasi oleh sebuah tantangan. Sama halnya di dunia sepakbola dan kehidupan. Apa yang menggerakkan tak pernah statis, saya secara konstan melakukan sesuatu yang baru. Tak selalu sesuatu yang sama memberi saya semangat, tak selalu sesuatu yang sama membuat saya tertarik. Saya butuh tantangan baru sepanjang waktu untuk memompa gairah saya. Saya tak mau menerima begitu saja apa yang terjadi; saya ingin hidup dalam tiap momen dalam kehidupan saya secara utuh. Saya butuh merasakan sebuah semangat.

Saya ingin seperti pejudi di sebuah kasino yang dapat merasakan dorongan adrenalin tak saja saat ia bertaruh, tapi sepanjang waktu. Dia berjudi karena butuh sebuah semangat, ia mau mengalami setiap momen dalam kehidupannya. Itulah cara yang ingin saya mainkan; itulah cara yang inginkan untuk hidup dalam kehidupan saya. Saya perlu ketertarikan dari sebuah tantangan untuk membuat saya hidup.

TEMPERAMEN

Itu semua terjadi pada kita tatkala kita kadang mendapatkan hal yang menyedihkan, kita merasa sedikit melankolis. Tapi menjadi melankolis dapat jadi sebuah kesenangan juga. Tubuh manusia butuh hal di atas untuk merasakan hidup dan kadang orang tak dapat sukacita dari sebuah kesenangan. So, mereka mencari kesenangan dalam kesedihan. Beberapa orang mendapat kesenangan dengan menangis. Jika mereka tak bisa tertawa, setidaknya mereka dapat menangis, setidaknya mereka mereka merasakan hidup dalam cara tertentu. Semua itu terjadi pada kita dari waktu ke waktu.

Ada orang yang hidup dengan prinsip seperti ini. Abbe Pierre, contohnya, seorang humanis Prancis. Orang bilang, ia mengorbankan dirinya bagi sesama, bagi orang miskin, bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Tapi sesungguhnya tak ada yang dikorbankan. Ia melakukan hal itu karena begitulah cara hidupnya. Bila dia tak melakukan apa yang mesti ia lakukan, dia mati. Sungguh, ia melakukan pekerjaan yang baik; tapi kita tak bisa menyebutnya sebagai pengorbanan. Justru ia meraih sukacita besar dari hal itu dan bila ia tak melakukannya, dia mungkin mencari kesenangan dengan cara lainnya atau ia mati.

Bagi saya, saya berupaya menahan diri, saya mencari harmoni antara pikiran dan tubuh saya, dan merasakan kontrol atas tubuh dan emosi saya. Saya kerap ditanya soal perubahan temperamen saya sejak insiden di Crystal Palace. Sebenarnya tak ada perubahan besar. Orang berpikir, saya belajar menahan diri, tapi faktanya saya tak punya masalah dalam menahan diri. Tiap orang punya momen-momen buruk. Tak mungkin orang bilang, hal seperti itu tak pernah berlaku pada mereka.

Saya melakukannya, bagaimana pun, dan kini punya pengalaman. Saya punya banyak waktu untuk berefleksi, dan saya terlihat mampu mencapai situasi yang lebih baik. Tapi siapa tahu? Saya tak tahu apa yang berlaku pada saya di masa depan. Tak seorang pun dari kita yang dapat memastikannya.

Saya mengakui apa yang terjadi adalah sebuah kesalahan, atau suatu kecerobohan atau ke*****an. Hal itu lebih rumit untuk dikarakterisasikan dalam istilah yang sederhana.

Ada kalanya saya akan mudah emosi, manakala saya merasa harus berdiri dan mengatakan sesuatu hal yang membuat saya marah. Saya selalu bertahan dan melawan ketidakadilan sepanjang waktu. Kini saya sadar hal itu dapat berbalik dan sebagian orang justru senang bila saya emosi. Tapi kini tidak lagi.


(continue...)
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
Iwant is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2009, 10:03 AM   #6
Iwant
academy
-
 
 
Iwant's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: X - Malang
Posts: 290
Thanks: 26
Thanked 71 Times in 29 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
Iwant Ready for being a real United Indonesia


Default Nukilan Buku ”BOLAVAGANZA 78”

PERSIAPAN

Tatkala menghadapi sebuah pertandingan besar, Anda mesti memahami kebutuhan dari pikiran dan tubuh lalu merespon mereka. Pertandingan menjadi dunia Anda. Tiap orang punya kebutuhan berbeda, dan triknya adalah Anda sendiri harus mengenalinya dengan baik sehingga Anda dapat membuat persiapan dengan tepat setiap waktu. Saya tahu kebutuhan saya. Saya kenal tubuh saya sendiri. Saya perlu berlatih keras, makan dengan baik, banyak minum air putih, serta tidur sedikitnya 10 jam sehari.

Makan makanan yang baik adalah penting. Saya tak makan daging merah lebih dari sekali dalam seminggu. Sepotong daging merah membantu membangun kekuatan saya, tapi bila kebanyakan justru akan menghasilkan racun yang saya harus hindari untuk menjaga diri saya tetap dalam kondisi fisik yang prima.

Saya makan pasta sekali dalam sehari, biasanya di sore hari karena Anda butuh energi untuk melewati malam. Zat gula yang mudah terbakar, Anda bisa mendapatkannya lewat madu atau biskuit, mungkin dapat memberi Anda kebugaran dalam waktu singkat, tapi setelah beberapa jam Anda tak punya kekuatan lagi untuk beraktivitas. Itulah mengapa sebelum pertandingan kami lebih suka makan makanan yang lambat terbakar, seperti nasi, pasta, atau kentang.

Makan dengan baik dan berlatih keras merupakan hal fundamental, tapi itu bukan akhir cerita. Setiap pesepakbola harus berjuang menghadapi persoalan menyeimbangkan antara kebutuhan untuk bekerja keras dengan kebutuhan yang kita perlukan di masa rehat. Saya sadar saya perlu bepergian keluar di waktu sore, agar bisa istirahat dari sepakbola sejenak. Namun saya tahu bahayanya juga. Bagi beberapa pemain, kebutuhan untuk istirahat jadi alasan untuk bersenang-senang hingga melupakan kewajiban mereka sebagai atlet profesional.

Hal itu terjadi pada saya di masa lalu. Kini saya tahu bagaimana harus berhati-hati dan menghindarinya. Triknya adalah pergi keluar dan menikmatinya hanya manakala Anda benar-benar membutuhkannya. Jika Anda cuma membohongi diri sendiri dan bersikap munafik, Anda tidak jujur. Buruknya, Anda akan kehilangan respek dari rekan-rekan Anda. Anda tak diterima. Pasalnya, rekan-rekan Anda melakukan hal yang terbaik agar diri mereka terus berkembang; terserah Anda untuk tidak mengecewakan mereka. Itulah penghargaan. Secara garis besar, tak masalah bagi saya apa yang orang lain lakukan. Itu sepenuhnya masalah mereka. Tapi jika seseorang dalam tim saya mengharapkan respek dari mereka dan saya akan memberikan respek pada mereka sebagai balasan.

Anda harus selalu memberikan 100 persen setiap waktu. Ini masalah untuk menghargai fan juga. Sebuah perkara menghormati jutaan orang yang menginginkan sepakbola jadi sebuah permainan nan indah, sebuah permainan semangat, sebuah permainan mulia. Dalam persiapan dan di lapangan, kami memberikan semua. Selepas pertandingan, ada banyak waktu untuk relaks. Sebelum pertandingan, seluruh kehidupan Anda tercurah untuk memastikan kemenangan mulia dan termanis.

MANCHESTER UNITED

Datang ke Inggris adalah pengalaman positif dalam kehidupan saya. Begitu pula bergabung dengan Manchester United, Inilah klub yang memberikan saya kemungkinan terbesar untuk hidup, merasakan hidup lebih hidup. Pasalnya, saya orang yang simple, saya punya gairah untuk menang. Tanpa klub yang tepat seperti United, rasanya tak mungkin merasakan kegairahan. Manchester United telah memberikan saya kesempatan untuk berbagi kemuliaan yang selalu saya dambakan.

Ini bukan semata tradisi klub yang panjang dan mengemuka: Auxerre, contohnya, merupakan klub muda dan belum kaya tradisi, tapi mereka punya tim yang hebat. Saya mengetahui bahwa masa lalu United membuat mereka jadi seperti saat ini, tapi saya tak mau berkonsentrasi pada masa lalu. Di sini dan di masa kini, kehidupan terus bergerak dan diperhitungkan. Itulah perhatian utama saya. Saya mau menjadi bagian sejarah Manchester United, tapi sebuah sejarah tertoreh di masa depan; hal itu pasti berlaku setelah kita membuat prestasi.

Kunci sukses Manchester United adalah masa lalu tidak dilupakan tapi digunakan untuk membangun sebuah pondasi yang solid di masa mendatang. Anda bisa lihat hal ini pada Bobby Charlton. Dia terlibat begitu banyak di dalam klub di masa kini, itu bagian dari sukses klub saat ini. Klub punya legenda hidup yang telah berhasil dan itu dijadikan panutan. Sesungguhnya tiap orang yang pernah berjasa membangun klub ini, bahkan para pemain yang aktif 20 tahun lalu, berpartisipasi dalam kemuliaan klub saat ini lewat cara-cara tertentu. Tradisi di Manchester United bukan semata catatan nostalgia dalam buku sejarah; tapi ia hadir dalam kemajuan klub yang dinamis.

Batu penjuru dari sukses klub ini adalah Sir Alex Ferguson. Dia selalu jadi kunci. Ferguson merupakan tokoh saat ini, figur yang pas untuk menangani klub seperti United. Sementara para pemain terbakar oleh ambisi, dan Ferguson dapat mengarahkan mereka. Dia lahir sebagai pemimpin dan punya energi luarbiasa. Secara konstan ia mendorong kami untuk menang terus dan terus. Ferguson adalah manajer yang tepat bagi klub seperti Manchester United dan manajer sempurna bagi setiap pemain.

Brian Kidd pun sama pentingnya. Ia bertanggungjawab untuk latihan, dan itu dilakukannya dengan sepenuh hati sehingga kami selalu menikmati tiap sesi latihan. Hal ini juga bagian krusial dari sukses kami. Menikmati sesi latihan adalah situasi yang ideal. Artinya, Anda menikmati pekerjaan Anda, senang atas apa yang Anda lakukan, dan tak pernah merasa bosan atau merasakan konsentrasi Anda terpecah.

Ada sebuah komitmen jadi terbaik di Manchester United yang membuat klub ini jadi unik. Ada sebuah realiasasi yang diminta lebih dari para pemain, harapan yang tinggi; terlebih klub punya ambisi, makin banyak yang kami menangi dan makin banyak pemain yang datang setelah kami yang mengadopsi cara untuk menang tersebut. Inilah sebuah sikap yang tidak tergantung pada filosofi klub di lapangan.

Inilah klub dimana tiap orang secara sempurna cocok dengan pekerjaan mereka. Di sini setiap orang melakukan apa yang terbaik. Tak saja terbaik dalam lingkup kecil, tapi juga terbaik dalam cakupan wilayah yang luas, dan itulah yang membuat klub ini begitu hebat. Ada sebuah filosofi keutamaan yang membuat United jadi seperti sekarang ini.

Kami menempatkan staf terbaik di setiap posisi di klub, dan mereka semua fundamental bagi sukses kami. Kami tak hanya mau manajer dan pemain terbaik, kami juga ingin chief executive terbaik, merchandise terbaik, kami mau resepsionis terbaik, ahli gizi terbaik dan seterusnya. Dan menjadi terbaik tidak cukup. Mereka adalah sebuah tim dan mereka mesti bekerjasama dengan baik. Di United, seluruh staf saling mendukung satu sama lain seperti halnya berlaku dengan tim di lapangan. Dan itulah kunci sukses klub yang luarbiasa.
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
Iwant is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2009, 10:03 AM   #7
blue4freedom
reserve player
-
 
 
blue4freedom's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: Bekasi
Posts: 545
Thanks: 29
Thanked 42 Times in 33 Posts
Mentioned: 2 Post(s)
blue4freedom Ready for being a real United Indonesia
Default Re: Eric "The King" Cantona

orang pertama yang bikin gw ngefans di MU....gw punya topinya cantona tapi abal2 beli dimangga 2 waktu SD itu juga dibeliin...tulisanna aja ERIC CONTANA...tapi ga apa2 abis dah kepalang suka...gw suka gaya angkuhnya...gw banget gitu loh..hehehe gak deng gw ga angkuh...mantep..punya kharisma dimata gw...
blue4freedom is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2009, 10:04 AM   #8
Iwant
academy
-
 
 
Iwant's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: X - Malang
Posts: 290
Thanks: 26
Thanked 71 Times in 29 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
Iwant Ready for being a real United Indonesia


Default Nukilan Buku ”BOLAVAGANZA 78”

PARA FAN

Kadang orang heran mengapa saya meluangkan banyak waktu bagi para fan. Mungkin orang berpikir hal ini aneh. Saya pikir, hal ini seperti memiliki sebuah keluarga besar. Dan jika Anda bagian dari sebuah keluarga, Anda harus mencintai satu sama lain dan punya waktu bersama.

Saya tak merasa membubuhkan tanda tangan sebagai kewajiban. Saya melakukannya karena tahu manakala fan meminta saya memberikan tanda tangan, hal itu merupakan perkara besar buat mereka – bahkan mungkin itu adalah momen spesial dalam kehidupan mereka, pengalaman sekali seumur hidup mereka. Apa yang Anda harus ingat saat seseorang datang meminta tanda tangan, hal itu karena mereka punya kekaguman, dan kekaguman itu artinya Anda diterima, itu bagus.

Namun bila Anda menolaknya, itu bisa menyakiti mereka secara mendalam. Hal itu bakal meninggalkan kesan buruk Anda pada mereka, sebuah kekecewaan akan berbekas di benak mereka sepanjang hayat. Sebaliknya, jika mereka berhasil mendapatkan tanda tangan, itu akan menancap dalam memori mereka. Saat seseorang meminta tanda tangan Anda, hal itu merupakan momen penting.

Bukan maksudnya jika saya memberikan tanda tangan, saya mau dinilai orang sebagai nice guy. Saya melakukannya karena semata tak mau fan mengalami pengalaman yang buruk. Saya tak mau menyakiti fan dengan membiarkan mereka kecewa. Saya tak mau bertanggungjawab karena meninggalkan seseorang dengan kenangan buruk yang membekas di benak mereka selamanya.

Lagipula, para fan telah berjasa dengan memberikan dukungan optimal pada tim, ketika mereka bernyanyi di tribun. Bila saya tak meluangkan waktu bagi mereka, itu tanda dari keegoisan. Saya bisa bilang begini: “Ayo bernyanyi bagi kami, sertai kami, dukung kami, biarkan kami hidup dalam momen-momen keemasan, tapi begitu saya kontak dengan Anda dan Anda menginginkan sesuatu dari saya. Saya akan lari meninggalkan Anda.”

Saya bukan seorang yang egois. Tentu tiap orang bisa jadi egois untuk sesuatu hal, tapi jika itu menyakut para fan, saya akan menempatkan mereka dalam prioritas utama. Inilah sisi positif yang disebutkan orang tentang saya. Faktanya, semua pemain United punya cara pandang yang sama dengan saya terhadap fan. Kami semua tahu hutang kami pada para fan; kami sadar betapa pentingnya mereka.

DIAM

Sejak lama saya menolak bicara pada pers atau media elektronik. So banyak orang yang mengatakan hal-hal yang buruk tentang saya, beberapa memang pantas saya terima. Ini bukan karena saya menolak bicara tentang insiden di Crystal Palace, tapi orang-orang cuma mau sensasi. Sejauh hemat saya, jawaban terbaik adalah berprestasi. Aksi berbicara lebih keras ketimbang kata-kata.

(Insiden di Crystal Palace, terjadi pada 25 Januari 1995, saat United melakoni partai tandang melawan Crystal Palace. Cantona melakukan pelanggaran keras pada bek Palace, Richard Shaw, hingga terkena kartu merah. Ia diusir keluar lapangan oleh wasit. Saat hendak beranjak keluar lapangan, seorang fan Palace, Matthew Simmons, melontarkan kata-kata yang menghina striker United tersebut. Sebagai balasan, Eric melontarkan tendangan kungfu yang telak mengenai dada Simmons. Akibat tindakan itu Cantona sempat di penjara selama 24 jam dan diskorsing oleh FA selama sembilan bulan).

TUJUH

Saya tak punya tahayul apa pun, tapi saat Anda sukses orang mulai menunjuk kebiasaan Anda dan sungguh sulit mengalihkan mereka dari hal tersebut. Detail kecil tertentu yang kemudian jadi penting bagi saya. Seperti nomor punggung 7. Saya telah bermain dengan kostum nomor 7 sejak beberapa musim terakhir. Saya tak pernah meminta nomor tersebut. Hal itu berawal dari kebetulan semata. Itu terjadi begitu saja karena saat saya bergabung pertama kali dengan Manchester United, Bryan Robson cedera dan nomor punggungnya 7. Kala itu, pemain tak selalu mendapatkan nomor punggung yang mereka inginkan seperti halnya saat ini.

So saya diberi nomor punggung milik Robson dan saya bermain dengan nomor tersebut. Lantas situasinya berubah, nomor 7 menjadi signifikan dengan diri saya. Anak perempuan saya lahir pada 7 Juni, contohnya. Saya terbiasa memakai nomor punggung 7 dan saya senang melanjutkan kebiasaan itu karena nomor itu berdampak positif bagi kesuksesan saya. Hal ini menjadi sebuah kebiasaan, bahkan mungkin sebuah tahayul.

Saya tak mau mengubah sebuah formula kemenangan. Ini terjadi dalam area kehidupan saya dan saya tak mau mengambil resiko. Pasalnya, kemauan saya untuk menang begitu besar. Setiap detail menit dapat membuat sebuah kemungkinan kemenangan yang mesti digapai. Itulah perbedaan antara kemenangan dan kekalahan.
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
Iwant is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2009, 10:06 AM   #9
Iwant
academy
-
 
 
Iwant's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: X - Malang
Posts: 290
Thanks: 26
Thanked 71 Times in 29 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
Iwant Ready for being a real United Indonesia


Default Nukilan Buku ”BOLAVAGANZA 78”

DIEGO MARADONA

Bagi saya, Diego Maradona perwujudan dari sepakbola. Maradona adalah sepakbola. Dia merupakan pesepakbola terbaik sepanjang masa. Orang bicara tentang Pele, bagi saya tak ada perbandingan. Mereka bilang Pele tiga kali meraih gelar juara Piala Dunia, tapi catatan sejarah memperlihatkan, ia tak selalu menjadi sentral dalam skuad. Benar, ia jadi bagian tim, dan tiap orang yang jadi bagian dari sebuah kemenangan tim pantas berbagi kemuliaan.

Namun dalam kasus Maradona, dia sukses memenangi Piala Dunia tanpa sokongan kental dari tim. Dia malah menghidupkan permainan tim itu sendiri, suatu hal yang tidak berlaku pada Pele. Di tahun 1986, Maradona yang membawa Argentina ke tahta juara, dan tahun 1990, ia membawa tim Tango ke final. Tahun 1994, dia diskorsing dari turnamen tersebut. Begitu ia meninggalkan pentas, hal yang paling menarik dari Piala Dunia turut berlalu.

POLITIK DAN RASISME

Politik kovensional membuat saya dingin, tapi sebagai figur di dunia olahraga, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Contohnya, saya amat bangga berpartisi iklan kampanye yang punya pesan sosial yang kuat. Kampanye yang saya lakukan bagi Nike untuk rasisme adalah satu hal yang saya rasakan istimewa.

Rasisme adalah sesuatu yang tak bisa saya terima. Saya tak mengerti mengapa orang takut ras yang berbeda bisa hidup berdampingan. Tatkala ras-ras itu hidup berdampingan, kebudayaan kian diperkaya. Kian kayanya dialog antar kebudayaan, kita akan lebih memahami dunia di sekitar kita. Keanekaragaman budaya membuat kita kian pintar.

Kita hanya perlu melihat musik kontemporer. Akar musik kulit hitam dan akar musik kulit putih dapat berpadu menciptakan suara dan rithem yang baru, dan hasilnya periode paling produktif dan dinamis dalam sejarah musik. Jika orang kulit putih tetap membeda-bedakan dan menolak mendengar musik kulit hitam, atau bila orang kulit hitam tak pernah mendengar musik kulit putih, fenomena di atas tak bakal terwujud.

Inovasi lahir lewat dialog dan keanekaragaman. Saya tak mengerti mengapa ada orang yang takut akan hal ini. Rasisme pantas diharamkan. Itulah mengapa saya berdiri menentang rasisme, dan setuju terlibat dalam iklan kampanye anti rasisme – membuat masyarakat tahu pesan tersebut dan menyatakan, tidak penting apa warna kulit seseorang.

KELUARGA

Ketika saya punya masalah yang mesti dihadapi, saya selalu mendapat dukungan luar biasa dari keluarga. Keluarga adalah salah satu pilar fundamental dalam kehidupan saya. Keluarga representasi stabilitas, dukungan, serta cinta. Saat dalam masalah, saya mendapat kekuatan besar dari mereka. Penting untuk mengetahui bahwa Anda tidak sendirian dalam masa-masa sulit. Bila keluarga dalam kebersamaan, mereka dapat berbagi kekuatan dan cinta.

Saya berasal dari keluarga yang hangat dan akrab. Saya tetap punya ikatan kuat dengan orangtua dan saudara saya. Tak pernah ada perselisihan dan rivalitas diantara kami. Dalam beberapa keluarga, khususnya salah satu anggota keluarganya lebih terkenal dari lainnya, bakal ada semangat persaingan. Namun hal itu tak pernah terjadi dalam keluarga saya. Malah sebaliknya, kami selalu saling membantu satu sama lain. Itulah mengapa ketika saya mendengar tentang keluarga yang memiliki rivalitas atau kecemburuan, saya dapat memahaminya secara intelektual, namu hal itu membikin saya sedih. Saya coba memahami hal tersebut lewat pengalaman pribadi.

Saya berterima kasih pada orangtua saya atas jasa besar mereka. Masa kecil kecil saya tak istimewa karena saya tak pernah menginginkan apapun – keluarga kami tidak kaya, tapi kami penuh dengan cinta. Kami punya rasa hormat besar pada orangtua kami. Mereka tak pernah menyerah dalam membesarkan kami. Orangtua saya telah menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang berharga. Nilai-nilai tetap terpatri dalam benak saya. Misalnya, mereka mengilhami kami dengan cinta pada alam, sebuah hal kecil dalam kehidupan.

Saya ingin mewariskan nilai-nilai yang sama pada anak-anak saya. Saya mau memberikan pada mereka cinta seperti halnya yang diberikan orangtua pada saya. Saya ingin mereka belajar menghormati keluarga seperti yang pernah diajarkan pada saya semasa kanak-kanak. Tentu, saya pun mau mereka merdeka. Kemerdekaan adalah hadiah terbaik yang dapat Anda limpahkan pada seorang anak. Tapi tetap ada batasan tertentu: saya ingin mereka menghargai nilai-nilai dalam kehidupan.

Sekali waktu saya mengajarkan anak-anak saya untuk mencintai orang-orang yang dekat pada mereka, menghargai orang lain dan menghargai diri sendiri. Sekali waktu saya menjelaskan bahwa dapat meraih penghargaan dari orang lain dan cinta yang pantas mereka dapatkan, mereka bisa melakukan apa yang mereka inginkan. Saya membiarkan mereka menjadi apa yang ingini. Saya mau imajinasi mereka membuka seluruh dunia. Saya ingin mereka merdeka sepanjang kemerdekaan mereka tidak merongrong kebebasan orang lain.
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
Iwant is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2009, 10:07 AM   #10
Iwant
academy
-
 
 
Iwant's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: X - Malang
Posts: 290
Thanks: 26
Thanked 71 Times in 29 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
Iwant Ready for being a real United Indonesia


Default Nukilan Buku ”BOLAVAGANZA 78”

WANITA

Dalam hemat saya, wanita lebih intelek ketimbang pria. Mereka lebih intuitif. Itulah mengapa wanita selalu selangkah di depan. Ada banyak wanita yang mengambil posisi sebagai pemimpin – dalam politik, di media, dalam kehidupan publik secara umum – makin banyak orang yang melihat betapa sesuainya mereka dalam peran tersebut. Wanita layak menerima kesuksesan mereka. Saya selalu diajarkan bahwa pria harus tampil macho, pria semestinya lebih berkuasa; namun jaman telah berubah, saya menyadari bahwa wanita lebih berkompeten ketimbang para pria.

SETELAH SEPAKBOLA


Ketika berhenti bermain bola, saya tak perlu bekerja lagi. Saya menaruh semua uang saya di bank, membiarkan bunganya berkembang lalu saya hidup dari bunga tabungan tersebut seumur hidup. Tak seorang pun bisa mendikte apa yang mesti saya lakukan. Saya tak punya bos dan saya akan melakukan apa yang saya suka.

Saat gantung sepatu, saya sedang berada di puncak. Saya tak mau terpeleset turun dalam karier sepakbola saya. Saya tak pernah memikirkan untuk bermain di suatu klub prestasinya di bawah Manchester United. Saya pun tak pernah berpikir untuk bermain di tim reserves. Sekali saya merasa tak berada di puncak lagi, saya berhenti dari sepakbola.

Saya belum memutuskan apakah saya akan jadi manajer klub sepakbola nanti. Jika ya, saya bakal membawa sesuatu yang baru dalam permainan tim. Saya tak pernah berpikir jadi manajer yang semata-mata meniru gaya dan kiat dari manajer yang pernah menangani saya sebelumnya. Dalam hidup ini saya selalu ingin melakukan hal-hal baru. Bila saya pikir mampu mengerjakan pekerjaan sebagai manajer, saya tentu mempertimbangkannya.

Banyak mantan pemain yang jadi manajer-manajer sukses. Para pemain seperti Beckenbauer dan Cruyff telah membawa sesuatu yang baru di sepakbola. Mereka telah menambahkan sesuatu karena mereka tahu bagaimana membuat sepakbola maju dan memastikan bahwa kemajuan itu juga membuat para pemain berkembang. Saat saya pensiun dari sepakbola, saya merasa punya sesuatu yang dapat diberikan pada sepakbola serta bagi para pemain muda dari generasi berikutnya.

JADI TUA

Saya tak takut jadi tua. Saya pikir saya mampu beradaptasi. Sejauh ini saya bisa beradaptasi dalam setiap level kehidupan saya. Tapi bila ada sesuatu yang menakutkan saya, itu adalah pemikiran bahwa suatu hari nanti saya akan mati. Ini bukan berarti saya takut pada kematian itu sendiri, itu karena saya lebih mencintai kehidupan. Dan apa yang menakutkan saya bukan soal sekarat, tak bisa hidup lagi. Bukan kematian itu sendiri, bukan kegelapan dari kematian yang mengkuatirkan saya, tapi pemikiran bahwa saya tak lagi eksis dalam sinar terang kehidupan.

Bila, seperti yang dipikirkan orang, ada sesuatu semacam reinkarnasi, saya senang bisa kembali hidup. Sungguh menarik bagi saya dapat hidup dalam tubuh orang lain, tak mesti seseorang yang terkenal. Malah saya tak keberatan berinkarnasi bukan menjadi manusia. Bila diberi sebuah pilihan, saya mau berinkarnasi menjadi seekor elang. Saya suka cara elang bergerak; cara mereka meluncur di udara, cara mereka menatap sekitarnya.
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
Iwant is offline   Reply With Quote
Reply


(View-All Members who have read this thread : 120
AAM SR14, Aba_MaczUnited, achiell, adefebsa, alfiandrmwn, ambo ajo, aMieBeckz, and1, Andi Istiabudi, andiancha, anggreawan achmad, ardie febrianto, Ardiey11, asririzky, babol cantona, Blacklist7, Bloody "Devil" R3d, bombom, bs_brew, chevy solskjaer, Deddy Hernandez, devil_heart, dhodoadrian, dimasgustaman, dudut, dwiki, Efri Loebay, Eka UPC, Emank_1412, endhy_cantona, fadilbedil, fajrinited, Febribule, felly_liu, ferrizt, fey777, fredrian.seven, frmnsyh_KEANO, gembul, ghopoereds, goodfron, Gothic, Hamka Husain Pasonai, Hand_rooney, HaRrY-UIK, hdhe16, hendiplast, HRHMU86, iamsetia, irfi_1, jifortin, julius. luturmas, kingherooney, LAM ILHAM, lusiarha, Luthfi4, Mahesa_Jenar, marviel, Merahponod90, MUFC1878, MuhammadTegarAl, mygalzbiatch, NanDerSar, ncut_lgx, NdeGue, Nickz09, oldark, ollacarla, Om Juna, Oom Panda, penk22_, Pure_red, Rean, red, Redsbusby, rendrakristy, rio vander vidic, riska ramdhani, Riskur, rizluq, robby7beckham, ronald hars, ronysnaja, RyanRezha, saksono, santo_kemp, sepatu_ancur, sridaka17, Subagio U. Arra, teguhhidayat, tietocinex, Tio Rizky Ari, tovanokristan, Trezz Kiko, tumpal_oneunited, tyquack, Ucup Carrick, UdyMUFC, uicb-dyz, unai cantona, UNITED1878, Uwie_andriana, VaDLi, vankyoet, Van_Munandar, Victory, wahyou91, waynehanks, wazzapoetra, wira_ozora, xkeiszglf34, zudomiriku, [skywalker]
Thread Tools
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
[G] Eric Daniel Pierre Cantona, The King Iwant Legends 39 23-10-2016 08:43 PM
[V] Looking For Manchester - Feat. Eric Cantona Supernan Videos & Songs 5 09-11-2010 06:44 PM
The Best Captain: Eric Cantona Vs Roy Keane Hilman-Bukan-Superman United Lounge 45 07-07-2010 02:39 AM
Evolusi "Total Football", "Joga Bonito", dan Label2 lainnya. Anderstone World Cup 2010 10 04-07-2010 03:14 PM
[G] Eric Daniel Pierre Cantona derry07cantona Others 6 28-11-2009 10:21 AM



All times are GMT +8. The time now is 04:14 AM.
Powered by vBulletin® Version 3.8.2
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
United Indonesia - Manchester United Supporters Club of Indonesia