Indonesia Kembali Berpartisipasi dalam Homeless World Cup 2012

[Andi Istiabudi]

Meski kalah tapi saya tetap bangga dengan penampilan wakil Indonesia di Homeless World Cup 2011. Hidup Indonesia !!!

Kalah dari Brasil, Indonesia Sudah Luar Biasa
Windi Wicaksono - Okezone

PARIS – Tim sepakbola jalanan Indonesia tidak berhasil menundukkan juara dunia 2010, Brasil setelah dikalahkan 7-4 di babak perempatfinal Homeless World Cup 2011 di Paris, Prancis.

Pertandingan sendiri sesungguhnya berjalan sangat ketat. Saat babak pertama berakhir, Ginan dan kawan-kawan berhasil menahan imbang Brasil 3-3. Namun, Brasil secara perlahan mampu meninggalkan skor Indonesia.

Ketika babak kedua mulai, Brasil langsung mengungguli Indonesia 4-3. Pengalaman para pemain Brasil membuat mereka kembali menjauhi Indonesia dengan skor 5-3 sebelum akhirnya memastikan kemenangan dengan skor 7-4.

Selama pertandingan berlangsung, Brasil sama sekali tidak melakukan pergantian pemain. Sementara Indonesia justru giat melakukan rotasi.

"Kami ingin semua pemain bisa menikmati pertandingan ini, karena tujuan kejuaraan untuk memberi kesempatan kepada kelompok marginal," ujar kapten tim Indonesia, Deradjat Ginandjar kepada Radio Nederland, usai pertandingan.

Ia berpendapat, dari segi permainan, kedua tim sangat baik. Namun ia merasa janggal melihat Brasil tidak memberikan kesempatan main kepada pemain lainnya selama 2 x 7 menit.

"Mungkin Brasil sangat mengedepankan kemenangan ketimbang kesempatan bermain, ini bukan berarti kami tidak mau menang, hanya bagi kami penderita HIV/AIDS, kesempatan bermain di pertandingan penting, merupakan bagian dari proses pengakuan," kata Ginan.

Peraturan main Homeless World Cup prinsipnya tidak mengenal pemain cadangan. Sekalipun bukan kewajiban, semua pemain bisa dirotasi. Ini dimaksudkan sebagai kampanye partisipasi aktif kaum marginal.

Pelatih tim Indonesia, Leonardus Adim, sangat bangga akan timnya sekalipun kalah dari Brasil.

"Permainan kami tidak beda. Kami main caem, bahkan salah satu pemain Indonesia Sandy Gempur memperlihatkan bahwa sepak bola Indonesia tidak kalah. Ia beberapa kali sukses mencongkel bola dari kaki Brasil," ujarnya kepada Radio Nederland.

Dari sejumlah pertandingan yang dilakukan tim Indonesia, menurut Adim, permainan kali ini yang paling caem. "Mungkin puncaknya saat pertandingan penentuan posisi kelima nanti melawan Nigeria," ucapnya.

Kapten tim Indonesia juga menegaskan hal serupa."Kami memberi perlawanan sengit, walau kalah, kami tetap terhormat, bahkan main di HWC ini saja sudah luar biasa buat kami, Brasil lebih beruntung," kata Ginan.

Tim Indonesia masih harus bertanding merebut tempat ke 5, melawan Nigeria yang kalah tipis dari Meksiko dalam partai perempat final lain.

Tim Indonesia baru meninggalkan Paris pada hari Rabu, 31 Agustus. Ginan sendiri akan melanjutkan perjalanan ke Inggris, untuk selama dua pekan kursus sepak bola di Divisi I, sebagai bagian program aliansi pengayoman pengidap HIV/AIDS.

Homeless World Cup selanjutnya akan digelar di Meksiko pada tahun 2012. Rumah Cemara, organisasi di balik sukses tim Indonesia di Paris, bakal membuat kompetisi sepak bola kaum marginal tingkat nasional sebagai seleksi menuju kejuaraan dunia.

Leonardus Adim yakin kelompok yang sering terpinggirkan di Indonesia sebenarnya punya potensi, seperti terlihat pada kejuaraan di Paris. Namun itu harus didukung semua pihak.

"Saya yakin kita bisa mencetak sukses lagi di kejuaraan yang akan datang, tapi tanpa ada dana kami belum tentu bisa berangkat. Jadi kami setelah ini harus cari dana lagi," ujarnya sambil tertawa.

Source : http://bola.okezone.com

[rondwisan]

Indonesia Siap Berlaga di Homeless World Cup
Metrotvnews.com - Rabu, 26 September 2012 20:56 WIB



Antara, Bandung: Tim nasional street soccer Indonesia siap berlaga dalam Homeless World Cup 2012 yang akan digelar di Meksiko, 6-14 Oktober 2012.

"Sebanyak delapan pemain Timnas Indonesia untuk Homeless World Cup 2012 siap berangkat, dan dipastikan dana yang terkumpul memungkinkan untuk memberangkatkan tim ke ajang turnamen sepakbola itu," kata Penasihat Rumah Cemara, Ridwan Kamil di Bandung, Rabu (26/9).

Tim Indonesia untuk Homeless World Cup 2012 terdiri dari pemain Adik Mardiana, Doni A (Jatim), Suherman, Arif Apandi (Jabar), Mozes Manuhutu, Anton Sugiri (DKI), Farid Satria (Sulsel) dan M Iqbal (Sumut). Sedangkan manajer tim dipegang Febby Ahermsyah dan pelatih Bongsu Hasibuan dari Jawa Barat.

Homeless World Cup adalah sebuah kompetisi sepak bola internasional tahunan yang mempersatukan lebih dari 300 ribu orang yang punya permasalahan terkait ketunawismaan dan yang termarjinalkan secara sosial agar mereka mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup untuk mewakili negara serta mengubah kehidupannya.

Timnas yang diseleksi oleh Rumah Cemara yang akan bertanding di ajang itu berasal dari latar belakang pengidap HIV, mantan pecandu narkoba dan perwakilan dari masyarakat miskin kota. Secara khusus, Timnas Indonesia untuk HWC 2012 dilepas oleh Sekda Kota Bandung, Eddy Siswadi serta mendapat pembekalan dari mantan pemain Persib, Yuddy Guntara yang juga menjadi perwakilan dari Bank BJB.

Keikutsertaan Indonesia dalam HWC 2012 di Meksiko tidak lepas dari dukungan masyarakat melalui aksi Satu Mimpi untuk Indonesia. Aksi itu adalah sebuah gerakan untuk menyisihkan Rp1.000 untuk keberangkatan tim ke Meksiko sekaligus mengumandangkan Indonesia Raya di negerinya legenda sepak bola Hugo Sances itu.

Juru bicara Rumah Cemara, Karmala Wardhani menyebutkan tim Indonesia telah melakukan persiapan dan latihan streetball dan memecahkan rekor bermain sepak bola 24 jam nonstop di Lapang Street Soccer Bawet yang berlokasi di bawah flyover Paspati, Bandung.

"Timnas kali ini mengincar target memperbaiki peringkat, di mana pada HWC 2011, Ginan Kurmayadi dkk saat itu menempati peringkat ke-6 dari 78 negara peserta dan menempatkan Ginan sebagai pemain terbaik.(Ant/BEY)

[rondwisan]

Keikutsertaan Indonesia dalam HWC 2012 di Meksiko tidak lepas dari dukungan masyarakat melalui aksi Satu Mimpi untuk Indonesia. Aksi itu adalah sebuah gerakan untuk menyisihkan Rp1.000 untuk keberangkatan tim ke Meksiko sekaligus mengumandangkan Indonesia Raya di negerinya legenda sepak bola Hugo Sances itu.

Alhamdulillah ...
temen-temen UICS ikut berpartisipasi dalam pengumpulan dana ini, dengan menyumbangkan dana yg didapat dari lanjutan program satu gol seribu, gak banyak sih but semoga semangat untuk ikut berbagi bisa dirasakan bersama
semoga sukses Indonesia

http://www.unitedindonesia.org/forum...ead.php?t=4590

Originally Posted by sir_otz

Ok Program 1000-1 goal ini udah dimulai lagi untuk Season ini. Ga banyak aturan yg berubah, Setiap Gol yg dibuat United kita sumbangkan 1000 rupiah. Lebih juga ga apa. Bagi yg punya Nazar / Kaul untuk nyumbang lebih juga dipersilahkan.

Program ini gak bersifat mengikat, kalau mau berpartisipasi kita terima dengan senang hati kalau ga juga ga apa. Jadi ga perlu merasa berdosa jika ga ikutan di Program ini.

Hasil Program ini akan digunakan untuk kegiatan UICS, baik kegiatan charity atau internal UICS.

Laporan pendapatan dari Program 1000-1 goal
2012.08.25 - vs Fulham - IDR 77.000
2012.09.02 - vs Southampton - IDR 147.500
2012.09.15 - vs Wigan - IDR 57.000
2012.09.23 - vs Liverpool - IDR 80.000

Hasil dari program 1000-1 goal ini untuk IDR 500.000 (Sementara ambil dari uang kas) Udah kita donasikan untuk mendukung timnas Homeless Indonesia berlaga di WorldCup Homeless 2012 Mexico.





Laporan pendapatan akan terus di Update di page 1

[Andi Istiabudi]

Originally Posted by rondwisan

Indonesia Siap Berlaga di Homeless World Cup

Juru bicara Rumah Cemara, Karmala Wardhani menyebutkan tim Indonesia telah melakukan persiapan dan latihan streetball dan memecahkan rekor bermain sepak bola 24 jam nonstop di Lapang Street Soccer Bawet yang berlokasi di bawah flyover Paspati, Bandung.

Wah baru tahu nih ... Agak minim ya pemberitaannya ?

Originally Posted by rondwisan

Alhamdulillah ...
temen-temen UICS ikut berpartisipasi dalam pengumpulan dana ini, dengan menyumbangkan dana yg didapat dari lanjutan program satu gol seribu, gak banyak sih but semoga semangat untuk ikut berbagi bisa dirasakan bersama
semoga sukses Indonesia

http://www.unitedindonesia.org/forum...ead.php?t=4590

Salut untuk teman-teman UICS

[Andi Istiabudi]

Ayo Indonesia !!!

Indonesia Sementara Pimpin Grup D Homeless World Cup 2012
- - detikSport

Mexico City - Tim Indonesia untuk sementara memimpin Grup D turnamen Homeless World Cup 2012 di Mexico City, Meksiko. Dari tiga laga, mereka menang dua kali termasuk atas juara bertahan.

Setelah mengalahkan Yunani 9-3 di pertandingan pertamanya di hari Sabtu, di hari kedua kemarin (7/10/2012), Bongsu Hasibuan dkk. sukses menggilas Skotlandia dengan skor 6-5. Skotlandia adalah juara HWC tahun lalu di Paris, Prancis.

Namun, di laga ketiga dua jam kemudian, Indonesia harus mengakui keunggulan Peru. Sempat tertinggal sampai 0-5, mereka akhirnya kalah 3-6.

Dengan nilai enam dari tiga laga, Indonesia sementara memuncaki klasemen Grup D. Jika bisa mengalahkan Lithuania di partai terakhir, Indonesia dipastikan lolos ke babak berikutnya.

Tahun ini adalah edisi kesepuluh Homeless World Cup, dengan jumlah negara peserta 43, dibagi ke dalam delapan grup. Tim Indonesia dikelola oleh LSM Rumah Cemara yang berpusat di kota Bandung.

[Andi Istiabudi]

Semoga tahun ini Indonesia bisa juara

Juara Grup, Indonesia ke Putaran Kedua Homeless World Cup 2012
Fitra Ismu Kusumo - detikSport

Mexico City - Tim street soccer Indonesia berhasil maju ke putaran kedua Homeless World Cup 2012 di Mexico City, Meksiko, dengan predikat sebagai juara Grup D.

Pada pertandingan terakhir grup hari Senin (8/10/2012) siang waktu setempat, dalam cuaca sangat terik, tim "Merah Putih" mengalahkan Lithuania dengan skor 5-4.

Bongsu Hasibuan dkk. lebih dulu tertinggal 0-1, tapi berhasil bangkit dan berbalik uggul 4-2. Lithuani berhasil mencetak dua gol berturut-turut yang membuat kedudukan sama 4-4. Namun, gol Bongsu di detik-detik terakhir membuat Indonesia tampil sebagai pemenang.

Posisi akhir di Grup D, Indonesia berada di peringkat teratas dengan nilai sembilan dari empat laga, hasil tiga kali menang dan sekali kalah. Lithuani di urutan kedua dengan 8 poin, disusul Skotlandia (7), Peru (6), dan Yunani (0). Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui siapa lawan Indonesia di babak kedua.

Homeless World Cup adalah turnamen street soccer antarnegara yang diadakan oleh sebuah organisasi sosial internasional, sebagai salah satu program bagi orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal tetap (homeless).

Mexico City adalah tuan rumah Homeless World Cup edisi ke-10, yang akan menggelarnya sampai 13 Oktober. Tim Indonesia diorganisasi oleh LSM nirlaba yang berlokasi di Bandung, Rumah Cemara.

[IBlomqvist15]

Putaran kedua: Bosnia 4 vs 5 Indonesia, Indonesia 5 vs 5 Rumania, Indonesia 6 vs 6 Namibia.
Indonesia memimpin sementara grup B dgn nilai 7.

[Andi Istiabudi]

Rambut, Senyum dan Aksi Suherman Curi Perhatian di Homeless World Cup 2012
Fitra Ismu Kusumo - detikSport



Mexico City - Salah satu pemain Indonesia di ajang Homeless World Cup 2012, Suherman, menyita perhatian berkat gaya yang nyentrik, senyum yang selalu terkembang, dan aksi yang tangkas.

Penampilan Suherman di lapangan memang begitu mudah dikenali. Berdiri di depan gawang Indonesia, ia seperti anak punk dengan potongan rambut mohawk-nya, dan dicat warna-warni pula.

Meski demikian, pria yang oleh teman-temannya dijuluki "Si Piton" itu tidak terlihat "sangar". Sebaliknya, ia selalu tersenyum dalam berbagai momen, termasuk saat Indonesia bertanding melawan Peru di putaran pertama grup.



Walaupun timnya kalah 3-6, tapi Suherman mendapat "penghargaan" khusus dari wasit asal Australia, Harry Millas, yang terkesan dengan spirit dia. Menurut sang wasit, senyum Suherman adalah inspirasi bagi banyak orang, karena dalam keadaan menang maupun kalah ia tetap tersenyum. Millas pun menghadiahi Suherman sebuah peluit spesial, yang menurut dia cuma ada 18 buah di dunia.

Senyum dan gaya nyentrik Suherman juga menjadi perbincangan di beberapa media di Meksiko. Sseorang reporter Canal Uno, sebuah jaringan TV swasta di Meksiko, menyebutkan bahwa rambut Suherman begitu identik dengan Indonesia, yang pemain-pemainnya relatif bertubuh kecil tetapi selalu menang dalam setiap pertandingan.



Koran Mexico el Excelsior edisi Rabu 10 Oktober 2012, mengangkat kisah kehidupan Suherman sebagai pemain yang berasal dari kaum miskin kota di Indonesia, tetapi mampu menunjukkan kehebatan di laga Internasional.

Suherman terpilih ke dalam tim Indonesia yang diwakili LSM nirlaba Rumah Cemara melalui League Of Change (LOC) yang diadakan di Bandung pada Februari lalu. Ia mengaku tidak menyangka bisa terpilih dari seleksi yang melibatkan sekitar 80 orang orang delapan provinsi tersebut.

"Saya nggak nyangka bisa lolos dan masuk tim inti HWC untuk bela Indonesia. Saya malahan nggak pernah mimpi bisa naik pesawat terbang sampai Meksiko," tutur Suherman.

Selain senang dan bangga, pria asal Bandung itu mengaku amat terkesan dengan pengalaman yang dia peroleh di hari-hari pertamanya di Meksiko. Iklim panas dan kering membuatnya mimisan beberapa kali. Oksigen yang tipis membuatnya gampang kelelahan.

"Di Meksiko ini, main bola 7 menit serasa main satu jam. Energi saya cepat sekali habis."

Suherman dan juga rekan-rekannya juga menegaskan tekadnya untuk bermain sebaik mungkin dan sekuat tenaga untuk mencapai prestasi setinggi mungkin.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mempersembahkan yang terbaik untuk Merah Putih," cetusnya.

Suherman juga berharap sekembalinya di tanah air, kaum miskin kota, kaum pecandu, penderita AIDS dapat menjadi manusia yang lebih baik, dan masyarakat tidak memandang mereka sebelah mata ataupun sebagai sampah masyarakat.

"Kami yang selama ini termarjinalkan adalah juga manusia yang bisa berbuat salah. Tapi kami juga dapat dan mampu kembali menjadi manusia yang lebih baik," imbuhnya.

[rondwisan]

Nice job Lads .......
Ayo Indonesia ......, kamu BISA !!!!!!

[Andi Istiabudi]

Saya bangga nih dengan pencapaian mereka sejauh ini

Tim HWC Indonesia: Sepakbola untuk Jadi Manusia yang Lebih Baik
Fitra Ismu Kusumo - detikSport



Jakarta - Kemenangan atau trofi bukanlah misi utama tim Indonesia di Homeless World Cup (HWC). Buat para pemainnya, sepakbola diharapkan menjadikan mereka manusia yang lebih baik.

Anggota skuat Indonesia di HWC 2012 adalah mereka yang terpilih dari event seleksi nasional bertajuk League of Change (LoC), yang diikuti oleh sekitar 80 orang dari delapan provinsi di tanah air, pada Februari lalu.

Mereka yang berpartisipasi di event tersebut terdiri dari tiga "kelompok": kaum miskin kota, yang dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan; pecandu narkotiba, dengan surat Addiction Severity Index; serta pengidap virus HIV, dengan keterangan dokter).

Setelah LoC, terpilih 15 pemain sebelum dipangkas lagi menjadi delapan orang yang kemudian diberangkatkan ke Mexico City, Meksiko. Mereka diurus oleh LSM nirlaba yang bermarkas di Bandung, Rumah Cemara, yang memang sejak 2009 selalu mendapat undangan dari penyelenggara Homeless World Cup.

Ketiadaan dana membuat Rumah Cemara tidak bisa mengirimkan tim ke HWC 2010 di Rio de Janeiro, Brasil. Baru kemudian di tahun lalu, saat dihelat di Paris, Prancis, ada wakil "Merah Putih" di turnamen tersebut. Hasilnya, Indonesia menduduki peringkat keenam, menyabet predikat "pendatang baru terbaik", dan Ginan Koesmayadi sebagai "best player of the tournament".

Diceritakan manajer tim Indonesia di HWC 2012, Febby Arhemsyah, pihaknya baru bisa melakukan pemusatan latihan tim dua minggu sebelum keberangkatan, setelah mendapatkan kepastian bisa berangkat ke Meksiko. Sebabnya, mereka sempat kekurangan dana.

"Kami butuh kira-kira Rp 500 juta, untuk tiket pesawat, perlengkapan seragam, persiapan latihan dan lain-lain. Karena waktu makin mepet dan belum ada sponsor yang memastikan bantuan, kami pun mencetuskan gerakan sumbangan Rp 1.000 dari 500 ribu orang," terang Febby.

Gerakan tersebut mendapat respon positif tak cuma di Bandung, tapi juga kota-kota lain seperti Surabaya, Yogyakarta, Purwokerto dan lain-lain, sehingga terkumpul uang sekitar Rp 170 juta. Pertamina dan Bank Jabar Banten kemudian memastikan jadi sponsor, plus donasi dari Ikatan Istri Kabinet Indonesia Bersatu. Ada pula bantuan parsial mulai dari seragam bertanding, transportasi Bandung-bandara Jakarta PP, dan lain-lain.

"Waktu upacara pelepasan, tidak ada pejabat dari pemerintah. Tapi kami sangat terharu karena dilepas oleh masyarakat yang bergotong-royong dan bersama-sama mendoakan kebaikan untuk tim Merah Putih," tutur Febby.

Sambil menunggu dana, tim sempat bernazar siap berlatih 24 jam sehari apabila jadi berangkat ke Meksiko.

"Nazar kami terkabulkan. Kami latihan terus-menerus selama dua minggu, termasuk berujicoba melawan 75 tim yang menawarkan diri menjadi sparring partner. Latihan nonstop ini ternyata sangat berguna buat pemain, karena tampil di Meksiko memerlukan tenaga yang luar biasa, karena iklim yang panas dan oksigen yang tipis," tambah Febby.

Sampai berita ini diturunkan, tim Indonesia masih bertahan di HWC 2012 dan hampir dipastikan lolos ke babak delapan besar. Dari delapan pertandingan yang telah dilakoni, Suherman dkk. cuma kalah satu kali di putaran pertama grup.

"Kami bangga ada di sini, membela nama negara. Tapi kami pun selalu ingat dukungan dan bantuan seluruh rekan di Indonesia sehingga kami bisa ke sini," tambah Febby.

"Para pemain membawa panji Merah Putih, mewakili Indonesia. Mereka ini kaum marjinal yang mungkin dianggap sampah masyarakat. Tapi sekarang mereka bisa membela negara dan ingin membuktikan dan mempersembahkan yang terbaik untuk tanah air."

Dengan semboyan "Indonesia Tanpa Stigma dan Diskriminasi", misi utama tim Indonesia di HWC 2012 adalah untuk menjadikan para pemain manusia yang lebih baik -- melalui olahraga sepakbola.

"Kemenangan hanya 30-40% dari tujuan kami di sini. Tujuan utama kami adalah ingin agar pemain-pemain kita ini terinspirasi untuk menjadi manusia yang lebih baik, kemudian menularkan inspirasinya kepada saudara-saudaranya di tanah air agar menjadi manusia manusia Indonesia yang lebih baik," timpal Temmy Subrata, pendamping tim dari Rumah Cemara.

"Begitu pula dengan sponsor-sponsor kami. Kalau mereka ingin Indonesia menang atau dapat piala, mereka bilang lebih baik mereka mendanai tim profesional sekalian. Tapi di HWC ini bukan Piala yang dicari, melainkan kesadaran masing masing individu untuk menjadi menusia yang lebih baik, serta menularkan kebaikan-kebaikan tersebut kepada masyarakat di lingkungannya, minimal ke diri masing masing individu."

Temmy mencontohkan, Ginan yang menjadi bintang di HWC 2010 telah terbebas dari kecanduannya pada narkoba. Dia dan rekan-rekannya adalah yang mengurus ajang League of Change dan ikut mempersiapkan tim di HWC tahun ini.

Salah satu pemain, Arif Apriadi, bahkan sudah bisa mengurangi methadone-- obat pengganti yang biasa digunakan pecandu sebagai pengganti narkoba dalam rangka pengurangan ketergantungan pecandu terhadap narkoba. Walaupun membawa beberapa botol methadone untuk “jaga-jaga” selama di Meksiko, namun ia mulai berhasil bisa melawan ketergantungan itu.

Bahkan ketika tim Indonesia meraih kemenangan di partai-partai putaran kedua HWC 2012, Selasa (9/10) waktu setempat, Arif juga menorehkan prestasi tersendiri karena telah berhasil tidak mengonsumsi methadone selama 2 hari. Bagi Arif, hasil itu seperti jadi kemenangan ganda: untuk tim Indonesia, sekaligus untuk dirinya sendiri. Ini juga membuktikan tekadnya untuk menjadi manusia yang lebih baik serta terbebas dari narkoba.



Keterangan foto: Tim Indonesia bersama Arturo Elias Ayub, Direktur Fundacion Telmex (Sponsor utama HWC 2012 Mexico City)


==

* Laporan foto oleh Fitra Ismu Kusumo, WNI yang tinggal di Meksiko.