United Indonesia - Manchester United Indonesia Supporters Club
Register
Go Back   United Indonesia - Manchester United Indonesia Supporters Club > OUTSIDE UNITED > General Football > Football History

Old 01-08-2013, 06:13 PM   #1
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default On This Day on Football History

Buat para momod ijin buat thread ya, seandainya sudah ada thread sebelumnya silahkan dipindahkan,,,
Mungkin kita tidak tau apa yg terjadi hari ini esok, lusa dan seterusnya, nah disini saya coba mengangkat sejarah apakah yg sedang terjadi hari ini dan yg terjadi sebelum2nya ataupun yg akan datang...!!!

Sejarah Hari Ini (1 Agustus): Roberto Carlos Pensiun
Genap setahun sudah pecinta sepakbola tidak lagi menyaksikan aksi sang legenda Madrid di pertandingan resmi.
Siapa tak kenal Roberto Carlos, legenda sepakbola asal Brasil yang berdedikasi terhadap dunia sepakbola selama dua dekade terakhir, sebelum akhirnya memutuskan pensiun 1 Agustus 2012, genap setahun yang lalu.

Berposisi di garis pertahanan, Carlos bukanlah bek biasa. Pemain kelahiran 10 April 1973 ini dikenal sebagai bek kiri paling ofensif sepanjang sejarah sepakbola. Agresivitas Carlos dalam membantu serangan bisa dilihat dari rekor 101 gol di 820 pertandingan sepanjang kariernya. Angka yang cukup fantastis buat seorang bek. Lalu, apa yang membuat Carlos memiliki naluri menyerang yang begitu tinggi? Ternyata, pemain yang menyabet Piala Dunia 2002 bersama Selecao ini justru mengawali kariernya sebagai penyerang. Ditambah dengan tendangan bebas keras dan terukur (169km/jam) serta kecepatan lari yang mumpuni, tidak heran jika Carlos kemudian disebut-sebut sebagai bek sayap terbaik yang pernah dimiliki Brasil.

Selama 21 tahun malang melintang di lapangan hijau, boleh dibilang kariernya bersama Real Madrid yang paling mentereng. Carlos gabung ke Santiago Bernabeu pada 1996 dan menjadi pilihan utama Los Blancos di bek kiri hingga 11 tahun kemudian. Selama berseragam Madrid, dia melakoni 584 pertandingan di semua kompetisi dengan torehan 71 gol. Carlos juga menjadi pemain asing dengan penampilan terbanyak di La Liga dengan 370 penampilan, setelah memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Alfredo di Stefano (329 pertandingan) pada Januari 2006.

Tergabung dalam era Los Galacticos dalam era kepemimpinan Florentino Perez, pemain dengan tinggi badan 168 cm ini menyabet serentet gelar, mulai dari empat trofi La Liga, tiga Piala Super Spanyol, tiga Liga Champions, dua Piala Interkontinental dan sebiji Piala Super Uefa pada 2002.
Melihat sederet medali yang berhasil direbut Carlos, bukan berarti karier sepakbolanya selalu berjalan mulus. Saat di Inter misalnya, kebersamaan Carlos dengan Biru Hitam cuma bertahan semusim sejak hijrah ke Giuseppe Meazza dari Palmeiras pada 1995. Perbedaan pendapat dengan arsitek Inter ketika itu, Roy Hodgson, memaksa Carlos pergi ke Bernabeu untuk memulai era keemasannya.

Selepas membela Madrid Carlos menjajakan kakinya ke klub lain, Fenerbahce (2007-2009), Corinthians (2010-2011) sampai akhirnya berlabuh ke klub kaya Anzhi Makhachkala. Sebuah insiden rasisme sempat menimpa Carlos bersama tim asal Rusia pada pertandingan versus Zenit St. Petersburg pada Maret 2011. Sebuah pisang dilemparkan penonton ke dekat Carlos. Insiden serupa terjadi tiga bulan kemudian pada laga tandang di Krylia Soveto v Samara. Dalam insiden rasisme ini, pemain 38 tahun melempar balik pisang ke pinggir lapangan, kemudian meninggalkan area pertandingan sebelum peluit akhir dan mengacungkan dua jari ke arah penonton, sebagai indikasi ini untuk kedua kalinya kasus rasisme ditujukkan kepadanya.

Prestasi Carlos bersama timnas tidak kalah bagus dengan level klub. Carlos sempat mencicipi manisnya gelar Piala Dunia 2002 usai membekuk Jerman di partai puncak. Salah satu highlight kariernya bersama Selecao adalah tendangan bebas ke gawang Prancis di laga pembuka Tournoi de France, 3 Juni 1997. Dia melepaskan tembakan keras dari jarak 35 meter di sisi kanan dengan menggunakan kaki kiri. Bola meluncur deras dan tampak akan meninggalkan lapangan, tapi yang terjadi justru di luar dugaan. Si kulit bundar melengkung ke sisi kiri dan berhasil merobek jala Fabien Barthez.

Carlos lebih dulu memutuskan pensiun dari level timnas setelah Selecao kalah 1-0 dari Prancis di perempat-final Piala Dunia 2006.

Quote:
Nama: Roberto Carlos da Silva Rocha
Tempat, Tanggal Lahir: Sao Paulo, 10 April 1973
Posisi: Bek kiri
Klub: Uniao Sao Joao (1991–1993)
Palmeiras (1993–1995)
Internazionale (1995–1996)
Real Madrid (1996–2007)
Fenerbahçe (2007–2009)
Corinthians (2010–2011)
Anzhi Makhachkala (2011–2012
Quote:
Koleksi Gelar

Palmeiras
Campeonato Brasileiro Seri A (2): 1993, 1994
Campeonato Paulista (2): 1993, 1994
Torneio Rio-Sao Paulo (1): 1993

Real Madrid
La Liga (4): 1997, 2001, 2003, 2007
Supercopa de Espana (3): 1997, 2001, 2003
Liga Champions (3): 1998, 2000, 2002
Piala Interkontinental (2): 2008, 2002
Piala Super Eropa (1): 2002

Fenerbahçe
Piala Super Turki (2): 2007, 2009

Brasil Piala Dunia: 2002

Piala Konfederasi (1): 1997

Copa Amerika (2): 1997, 1999
__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"

Last edited by SR 7; 01-08-2013 at 06:21 PM..
SR 7 is offline   Reply With Quote
Old 01-08-2013, 06:19 PM   #2
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default Re: Mengenal sejarah yang telah terjadi

Edisi sebelumnya ( maaf telat )
Sejarah Hari Ini (29 Juli): Arema Malang Juara Galatama

Arema Malang dipastikan menjadi juara Galatama edisi 1992/93 berkat keberhasilan Barito Putra mengalahkan Pupuk Kaltim dengan skor 1-0.
Hari ini tepat 20 tahun lalu masyarakat Malang bergembira berkat kesuksesan Arema merebut gelar juara Galatama.

Mahkota juara Galatama 1992/93 akan selalu dikenang bagi suporter Arema Malang. Lewat gelar inilah nama Arema melambung di jagat persepakbolaan nusantara, mengalahkan tim raksasa lain yang telah lebih dulu bercokol seperti Arseto Solo, Pelita Jaya, Mitra Surabaya, dan lain sebagainya.

Sejak mengikuti Galatama, prestasi terbaik Arema hanyalah peringkat keempat. Tepatnya terjadi pada Galatama X (1989/90) dan XI (1990/92). Keinginan publik Malang untuk memiliki klub sepakbola yang berprestasi lebih dari itu sangatlah tinggi.

Sebelumnya, selama puluhan tahun Kota Malang dan sekitarnya diwakili Persema. Sejak berdiri di bulan Juni 60 tahun silam, Persema tak pernah sekalipun memberikan gelar juara di tingkat Divisi Utama Perserikatan. Prestasi terbaik yang berhasil dibukukan oleh klub berjuluk Bledeg Biru hanyalah juara Piala Suratin edisi pertama pada 1960-an silam.

Praktis selama puluhan tahun sepakbola Malang nyaris tak terdengar kiprahnya, hingga akhirnya Arema lahir sebagai klub semi-profesional pertama di Malang. Sejak saat itu asa publik membuncah seiring bertambahnya kesempatan klub sepakbola dari Malang unjuk gigi pada kompetisi nasional.

Sejak berdiri pada 11 Agustus 1987, langkah Arema mengikuti Galatama tidaklah berjalan lancar. Berkali-kali kesulitan finansial mendera Arema. Keadaan ini sempat memberikan gejolak internal di tubuh tim. Namun, berbagai aral dan kesulitan tak menyurutkan niat dan semangat Arema untuk mengikuti kompetisi. Cobaan seakan dianggap sebagai ujian yang harus dihadapi oleh barisan penghuni skuat Singo Edan.

Dilihat dari kacamata logika dewasa sekarang ini, siapa yang dapat mengira Arema dapat bersaing dengan klub kaya lain yang dibeking pengusaha sukses. Sebut saja Pelita Jaya dengan Nirwan Bakrie, Asyabaab (ASGS) dengan Salim Group, Arseto Solo dengan Sigit Harjojudanto yang menjadi salah satu pangeran Cendana, Barito Putra dengan Prajogo Pangestu lewat Barito Pacific atau beberapa BUMN yang mendanai Pupuk Kaltim (PKT) Bontang dan Petrokimia Gresik.

Klub-klub tersebut sepanjang tahun dibekali dana berlimpah untuk belanja pemain. Kondisi ini selaras dengan prestasi yang mereka miliki. Selama beberapa tahun Arseto, PKT, dan Pelita Jaya menguasai papan atas Galatama.

Cerita Juara Musim 1992/93

Meski materi pemain tak segemerlap pesaingnya, Arema tetap percaya diri untuk menapak kompetisi. Arema di masa itu hanyalah sebuah klub semenjana, dimiliki oleh Yayasan Arema yang bekerja gotong royong meski tak dibekingi oleh barisan pengusaha sukses layaknya klub-klub Galatama lainnya.

Sumber dana terbesar Arema berasal dari penonton berupa penjualan tiket pertandingan (role yang "dipertahankan" oleh Singo Edan selama bertahun-tahun sesudahnya yang terkenal akan dukungan penonton setianya). Selain dari sektor tiket, Arema mendapat dukungan sponsor dari Toya Menka sebesar Rp 86.000.000,00 dan urunan beberapa pihak

Sejumlah dana tersebut digunakan Arema untuk membiayai beberapa kebutuhannya seperti perekrutan pemain. Jelang Galatama 1992/93 Arema mempertahankan sejumlah pemainnya yang sukses mengantarkan Arema ke posisi empat Galatama 1990/92 dan runner up Piala Liga 1992.

Duet topskor Galatama edisi-edisi sebelumnya Mecky Tata dan Singgih Pitono dipertahankan sebagai ujung tombak di lini depan Arema. Aji Santoso pilar Timnas Indonesia ketika merebut medali emas SEA Games 1991 masih bertahan untuk memperkuat Singo Edan. Ia ditemani sejumlah pilar yang lebih senior seperti Maryanto, Panus Korwa, Dominggus Nowenik, dkk. Sebagai pelatih ditunjuklah M. Basri menggantikan Alm. Andi Teguh yang beberapa tahun menukangi Arema.

Basri memulai pekerjaannya bersama Arema dengan hasil gemilang. Menjelang akhir putaran pertama Arema menapak posisi papan atas. Selama putaran pertama 9 kemenangan di laga kandang berhasil diraih Singgih Pitono, dkk.

Kesembilan partai tersebut adalah melawan Medan Jaya (3-0), Semen Padang (6-1), Aceh Putra (2-1), Petrokimia Putra (1-0), Gelora Dewata (2-1), Warna Agung (1-0), Barito Putra (2-0), Pelita Jaya (2-1), dan Bandung Raya (2-1)

Beberapa kemenangan penting juga diraih Singo Edan pada laga kandangnya di putaran kedua. Arema sukses mengalahkan BPD Jateng dan Putra Samarinda dengan skor 1-0, serta menggasak Mitra Surabaya dengan skor 2-0. Tiga laga lainnya berakhir dengan hasil seri, antara lain ketika melawan Arseto (1-1), ASGS dan PKT dengan skor 0-0.

Total dalam 16 laga kandang Arema berhasil membukukan 13 kali menang dan tiga kali seri. Total 29 poin diraih oleh Singo Edan dari total 45 poin yang berhasil dibukukan Arema pada musim tersebut. Dari 16 laga tandang Arema berhasil mengumpulkan 16 poin hasil dari lima kali menang, enam kali seri serta lima kali kalah.

Sayangnya kebersamaan Basri bersama Arema tidaklah berlangsung lama. Sebelum musim kompetisi berakhir M. Basri minggat untuk bergabung kepada musuh bebuyutan, Mitra Surabaya. M. Basri pindah ketika Arema sedang tune-in di papan atas klasemen. Arema duduk di posisi runner up klasemen pada akhir putaran pertama.

Harapan untuk meraih prestasi setinggi-tingginya telah digantungkan suporter kepada M. Basri. Alasan M. Basri pindah adalah ingin dekat dengan keluarga di Surabaya. Namun, di sisi lain ada tawaran dari Ketua Umum Mitra Surabaya, Dahlan Iskan, kepada M. Basri untuk membantu mengangkat prestasi Mitra Surabaya yang sedang terpuruk kala itu.

Selain kepindahan M. Basri, Arema juga ditinggalkan kedua pembesarnya, yaitu Ebes Sugiyono (mantan walikota Malang yang ikut membantu mendirikan dan membesarkan PS Arema) dan Hadi Soeroto (mantan Kepala DPUD Malang yang pindah ke Persema).

Sepeninggal M. Basri, pelatih Arema akhirnya dijabat oleh Gusnul Yakin. Pelatih kelahiran Malang 57 tahun yang lalu tersebut sempat menimba ilmu kepelatihan sepakbola di Belanda. Di Negeri Kincir Angin tersebut ia berguru selama tiga bulan untuk mempelajari beberapa taktik permainan. Prinsip yang ia pakai adalah kejujuran dan kedisiplinan. Dipadu taktik yang ia pelajari sewaktu di Belanda, Singo Edan dibawanya terbang tinggi untuk bersaing dalam perebutan tangga juara.

Debut Gusnul Yakin berakhir indah ketika mendampingi Aji Santoso dkk tandang ke Sumatera. Arema meraup empat poin dari beberapa pertandingan. Selanjutnya ketika tandang ke Bandung dan Jakarta untuk melakoni tiga pertandingan ia sukses mendulang lima poin dari tiga pertandingan. Berkat kerja kerasnya tersebut Arema menyodok posisi teratas klasemen.

Hingga akhirnya tibalah pecinta Arema merasakan denyut juara Galatama untuk pertama kalinya. Hingga pekan ke-24, Arema masih memuncaki pucuk klasemen. Hasrat untuk menggapai mahkota Galatama pertama kali bagi publik Malang terasa tinggal selangkah lagi.

Arema harus memanfaatkan sisa kompetisi yang tinggal delapan pertandingan lagi, yaitu tiga laga kandang dan sisanya tandang. Laga kandang Arema yang dimainkan di Stadion Gajayana Malang akan mempertemukan Singo Edan melawan Mitra Surabaya, Putra Mahakam serta pesaing utamanya PKT Bontang. Sedangkan lawatan Arema akan dijalani Singgih Pitono dkk untuk menantang Barito Putra, Gelora Dewata, Pelita Jaya, Bandung Raya serta Warna Agung.

Tiap jengkal pertandingan dilalui skuat Singo Edan dengan semangat tinggi. Maklum, mereka berada diatas angin dalam perebutan gelar juara. Sikap nothing to lose diperagakan para pemainnya. Hingga akhirnya tibalah penghujung Juli 1993 dimana jantung pendukung Arema berdegup semakin kencang. Para pecinta kesebelasan Singo Edan tersebut berharap cemas menanti pertandingan Barito Putra melawan PKT Bontang yang dimainkan di Banjarmasin tepat pada tanggal 29 Juli 1993.

PKT Bontang merupakan pesaing kuat Arema untuk merengkuh mahkota Galatama. Baik Arema dan PKT sama-sama belum sekalipun merasakan juara pada kompetisi ini. Jika PKT Bontang kalah maka Arema dipastikan juara, sebaliknya jika PKT menang melawan Barito Putra maka Arema akan kembali bersusah payah meraih sisa poin pada tiga pertandingan sisa.

Hingga akhirnya kecemasan warga Malang sore itu berubah menjadi sorak sorai kemenangan ketika skor kemenangan 1-0 Barito Putra atas tamunya PKT Bontang berhasil dipertahankan hingga peluit panjang berbunyi. Berkat kemenangan Barito Putra, Arema berhasil merengkuh mahkota juara Galatama untuk pertama kalinya. Sebaliknya bagi PKT Bontang, kekalahan ini ibarat memupus impian Fachry Husaini dkk sebagai yang terbaik di kompetisi Galatama 1992/93.

Berkah dari kekalahan PKT disambut suka cita oleh pendukung Arema di Malang. Beberapa kantor media massa kebanjiran telepon dari masyarakat yang menanyakan hasil dari pertandingan di Banjarmasin. Mereka seakan tak percaya jika Arema memastikan gelar juara di hari itu.

Toh, suka cita tersebut akhirnya berlanjut selama beberapa waktu lamanya. Pertandingan terakhir Arema di kandang melawan Mitra Surabaya 21 Agustus 1993 di Stadion Gajayana disambut antusias oleh pendukungnya. Penonton membludak di hari itu dan Arema meraih poin sempurna dengan menang 1-0 sebagai penutup yang manis bagi suporter yang mencintainya.

Pada pertandingan tersebut dilangsungkan seremoni penyerahan trofi oleh Menpora Hayono Isman beserta Ketua Umum PSSI, Azwar Anas. Piala tersebut ikut dikirab oleh Arema dan ribuan pendukungnya mengelilingi jalan protokol di Malang.

Prestasi yang direngkuh Arema seolah memutar balik prediksi berbagai kalangan. Siapa yang bakal menyangka sebuah klub semenjana dari kota kecil mampu mematahkan perjuangan klub-klub kaya dari kota-kota besar. Apalagi Arema meraihnya dengan jalan terjal dan berliku.

Sepanjang musim Arema didera berbagai prahara. Mundurnya beberapa komponen klub ditambah masalah finansial sebenarnya dapat menjerumuskan Arema kedalam keterpurukan. Namun berkat kegigihan dan buah kesabaran tim, Arema dapat memetik buah kesuksesannya. Kesolidan yang ditunjukan para pemain ditambah suasana guyub dan rukun yang dibangun pengurus mampu menggelorakan semangat tim di setiap momennya.

Soliditas tim yang dibangun sejak 2-3 tahun sebelumnya juga membantu ambisi Arema untuk tampil sebagai yang terbaik di Indonesia. Dalam dua musim sebelumnya Arema finish di posisi empat besar klasemen. Singo Edan mampu melakukannya dengan dukungan beberapa pilar yang masih bertahan ketika merengkuh mahkota Galatama kali ini.

"Prestasi juara itu ibarat kami telah menanam setahun, maka tinggal waktunya memanen", timpal Eko Subekti manajer pelaksana Arema dalam sebuah buku karangan Abdul Muntholib.

Kesuksesan Arema untuk meraih Juara Galatama juga diikuti oleh Singgih Pitono. Ujung tombak andalan Singo Edan ini berhasil mencatatkan diri sebagai top skor Galatama dengan 16 gol. Anugerah tersebut merupakan yang kedua kalinya berturut-turut setelah meraihnya pada Galatama edisi sebelumnya.

Konsekuensi sebagai juara menempatkan Arema untuk tampil pada Piala Champions Asia di musim berikutnya (1993/94). Arema menerima mandat sebagai wakil kebangaan Indonesia dan sukses melaju hingga babak 12 besar.

Skuat Arema Malang musim 1992/93
Quote:
P Singgih Pitono
G Kuncoro
B Aji Santoso
B Imam Hambali
B Jamrawi
B Harry Siswanto
G Dominggus N.
G Mahmudiana
P Micky Tata
G Jonathan
P Joko Susilo
G Maryanto
G Agus Yuwono
G Panus Korwa
G Andik
K Sukriyan
G Marsaid
B Agus Purwanto
K Nanang Hidayat
K = Kiper
B = Bek
G = Gelandang
P = Penyerang
__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"
SR 7 is offline   Reply With Quote
Old 01-08-2013, 06:24 PM   #3
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default Re: Mengenal sejarah yang telah terjadi

Sejarah Hari Ini (27 Juli): Ketika Zlatan Ibrahimovic & Samuel Eto'o Bertukar Klub

Ibra hijrah dengan impian merengkuh mahkota Eropa, tapi justru Eto'o yang mencaplok treble kedua berurutan.

Tepat hari ini, empat tahun lalu, Barcelona dan FC Internazionale mengonfirmasikan transfer menghebohkan yang melibatkan dua striker top dunia. Zlatan Ibrahimovic merapat ke Camp Nou lewat paket pertukaran dengan Samuel Eto'o, semusim peminjaman Alexander Hleb, plus dana €46 juta.

Setelah kesepakatan diumumkan, Hleb ternyata menolak pindah ke Inter dan memilih kembali ke klub lamanya, VfB Stuttgart, juga dengan status pinjaman. Konsekuensinya, El Barca mesti membayarkan tambahan uang €3 juta kepada Nerazzurri.

Dengan Eto'o ditaksir berharga €20 juta, nilai total yang dikeluarkan Blaugrana guna mengakuisisi Ibracadabra mencapai €69 juta, nominal yang menduduki urutan ketiga dalam daftar transfer termahal dunia hingga saat ini.

Tak sedikit yang mempertanyakan keputusan The Catalans merealisasikan transfer ini. Pasalnya, Eto'o adalah salah satu pemain kunci dalam sukses mereka mencaplok treble winners musim sebelumnya. Dari perbandingan performa, striker Kamerun itu juga lebih baik ketimbang Ibra. Eto'o mengemas total 36 gol di semua ajang pada 2008/09, sedangkan argo gol Ibra berjumlah 29.

Namun, Ibra juga dianggap sebagai sosok striker big man yang memang dibutuhkan Barcelona guna memperkaya variasi serangan mereka. Selain itu Eto'o juga telah lama diisukan tak kerasan di Camp Nou sehingga melepasnya menjadi opsi terbaik.

Dana selangit untuk seorang Ibrahimovic mulanya tampak terjustifikasi setelah bomber raksasa Swedia itu melakoni start apik bersama skuat Pep Guardiola. Ia mengukir rekor sebagai pemain Barca pertama, dan sampai kini masih satu-satunya, yang berhasil mencetak gol dalam empat partai perdana di La Liga.

Suratan takdir juga memastikan kedua striker langsung bertemu eks klub masing-masing di babak penyisihan Liga Champions. Barcelona bermain imbang tanpa gol di Giuseppe Meazza sebelum mengungguli laskar Jose Mourinho 2-0 kala menjadi tuan rumah dan melaju ke fase knock-out sebagai juara grup.

Tetapi, kisah indah Ibrahimovic bersama Azulgrana rupanya tak bertahan lama. Memasuki pertengahan musim, gangguan cedera serta penurunan performa membuat alumnus akademi Malmo itu tergeser ke bangku cadangan. Hal ini akhirnya berujung kepada perang dingin antara Ibra dan Guardiola.

Di lain pihak, Eto'o kian padu dengan skuat Biru-Hitam, dan kerelaannya bermain agak melebar ke kanan sebagai penyokong bomber utama Diego Milito menjadi elemen penting bekerjanya strategi Mourinho.

Saat kedua klub berduel lagi di semi-final UCL, giliran Eto'o dan Inter yang merasakan suka cita. Sang jawara bertahan mereka depak dengan agregat 3-2. Usai memenangi leg pertama di Italia 3-1, Nerrazzurri sukses menetralisir gelombang serangan El Pep's Team di Camp Nou dan hanya takluk 1-0.

Pada akhirnya, Inter berhasil menyabet mahkota Eropa, gelar idaman Ibra dan pastinya membayang di pelupuk matanya kala memutuskan hijrah ke Barca, lewat kemenangan 2-0 atas Bayern Munich di final. Tak hanya itu, skuat Mou juga keluar sebagai kampiun di dua kancah domestik Serie A dan Coppa Italia sekaligus mengepak treble. Khusus buat Eto'o, catatan tersebut menjadikannya pemain pertama yang sukses meraih trigelar dua tahun berturut-turut.

Ibrahimovic toh tetap mengukir prestasi apik. Raihan juara La Liga 2009/10 menandai kali ketujuh beruntun ia memenangi liga domestik dengan klub yang dibelanya.


__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"
SR 7 is offline   Reply With Quote
Old 01-08-2013, 06:30 PM   #4
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default Re: Mengenal sejarah yang telah terjadi

Sejarah Hari Ini (31 Juli): Bobby Robson Tutup Usia

Sir Bobby Robson meninggal dunia karena kanker di usia ke-76 tahun pada 31 Juli 2009 silam

Pada hari ini, empat tahun silam, publik sepakbola dunia terutama sepakbola Inggris berduka, karena harus melepas kepergian salah satu legenda olahraga paling populer di dunia ini, Sir Bobby Robson.

Pemilik nama lengkap Sir Robert William Robson tersebut meninggal dunia karena mengalami sakit kanker pada usianya yang ke-76.

Robson mengawali karirnya di sepakbola bersama Fulham. Klub favoritnya sejak kecil sebenarnya adalah Newcastle United, namun saat itu ia merasa The Magpies tidak terlalu menginginkannya sehingga ia bergabung ke Fulham pada tahun 1950.

Enam tahun kemudian, ia hengkang ke West Brom dan menjadi pemain termahal klub saat itu. Di sana ia mampu menunjukkan kualitasnya, Robson menjadi top skor klub dengan 24 gol pada musim 1957/58. Ia juga menjadi kapten klub di dua musim terakhirnya, sebelum kembali ke Craven Cottage karena tidak sepakat masalah gaji.

Berkat performa impresifnya di West Brom, ia berhasil menembus skuat timnas Inggris untuk pertama kalinya pada tahun 1957. Total ia mencatatkan 20 caps bersama The Three Lions.

Kembali ke Fulham tidak mengubah nasib Robson yang belum mencicipi gelar juara. Ia gagal mengantarkan Fulham mengangkat trofi selama lima tahun berada di sana.

"Sepanjang masa saya sebagai pemain sepakbola. Saya tidak pernah memenangkan apapun," ujar Robson kala itu.

Robson akhirnya memutuskan untuk hengkang Vancouver Royals untuk menjadi pemain-pelatih. Namun, karena tidak betah dengan situasi di sana, ia akhirnya kembali ke Craven Cottage setelah ditawari kontrak untuk menjadi pelatih.

Namun, musim pertamanya berakhir gagal total. Ia tidak mampu menyelematkan Fulham dari jurang degradasi saat itu. Robson pun harus menerima pemecatan dari klub, namun hal tersebut tidak ia dengar langsung dari Fulham melainkan dari judul headline koran saat itu.

Setahun kemudian, ia bergabung dengan Ipswich, dan di sanalah Robson memulai karirnya sebagai pelatih yang sukses. Usai menjalani empat musim pertama yang 'biasa', Robson membawa Ipswich ke posisi empat di Divisi Pertama [kasta tertinggi saat itu] Liga Inggris dan sukses menyabet gelar juara Piala Texaco pada musim 1972/73.

Dalam sembilan musim berikutnya, Ipswich hanya satu kali terlempar dari posisi enam besar, yaitu pada 1977/78. Namun, di musim itu, mereka berhasil mengunci gelar juara Piala FA dengan mengalahkan Arsenal 1-0. Selain itu, dalam 13 tahunnya di Ipswich, ia juga mengantarkan klubnya meraih juara Piala UEFA pada tahun 1981 dengan menaklukkan AZ Alkmaar.

Kesuksesannya membuat dirinya ditunjuk menjadi pelatih tim nasional Inggris setelah itu. Ia mampu membawa Inggris mencapai perempat-final di Piala Dunia 1986, namun sayang, mereka harus tersingkir oleh Argentina melalui gol 'Tangan Tuhan' Diego Maradona. Namun, Robson tidak melihat hal tersebut sebagai gol anugerah dari Tuhan.

"Itu bukan tangan Tuhan. Itu adalah tangan ********. Tuhan tidak ada hubungannya dengan itu. Pada hari itu, Maradona hilang dari mata saya selamanya," ujar Robson.

Namun, di Piala Eropa 1988, Robson mendapatkan kecaman keras setelah gagal mengantarkan Inggris tampil impresif. The Three Lions tampil buruk dan beruntung mampu lolos kualifikasi, namun di putaran final, Inggris harus rela tersingkir setelah mengalami tiga kekalahan di grup B yang dihuni oleh Uni Soviet, Belanda dan Republik Irlandia.

Robson sebenarnya telah mengajukan pengunduran diri, namun hal itu ditolak sehingga ia masih menjabat sebagai pelatih ketika Inggris berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 1990. Kepercayaan itu dibayar tuntas dengan mengantarkan Inggris lolos ke putaran final dengan tanpa kemasukan di babak kualifikasi.

Di putaran final, ia membawa Inggris melaju hingga babak semi-final dan harus rela tersingkir setelah kalah dari Jerman Barat melalui adu penalti. Namun, meski demikian, berkat pencapaiannya tersebut, Robson menjadi salah satu dari dua pelatih yang berhasil mengantar Inggris ke babak empat besar, dan satu-satunya pelatih yang berhasil melakukan itu di kandang lawan.

Setelah melatih Inggris, Robson melanjutkan karirnya sebagai pelatih di luar negeri, ia melatih PSV, Sporting Lisbon, Porto dan Barcelona sebelum kembali lagi ke Inggris untuk melatih klub favoritnya sejak kecil, Newcastle United.

Di luar negeri, Robson menikmati kesuksesan, ia membawa PSV dan Porto meraih juara liga, dan ia juga menambah koleksi trofi juara Barcelona dengan merebut gelar Piala Super Spanyol, Copa del Rey dan Piala Winners.

Prestasi dan sumbangsihnya di sepakbola membuat publik berduka, tak terkecuali pelatih dengan nama-nama besar seperti Sir Alex Ferguson dan Jose Mourinho (yang pernah dididik saat Robson menukangi La Blaugrana).

Mantan pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson mengungkapkan bahwa dirinya sangat memandang tinggi sosok Robson. Bahkan, ia tidak pernah segan meminta saran Robson, meskipun ia sudah banyak mengecap asam garam dunia pelatih dan juga banyak mengoleksi trofi juara,

"Saya tidak pernah merasa besar atau bangga untuk meminta saran kepada dia, yang akan dia berikan secara bebas dan tanpa syarat. Dan saya yakin, saya mewakili banyak orang ketika mengatakan itu. Saya berduka atas kepergian teman akrab, individu luar biasa, pesepakbola istimewa dan seseorang dengan semangat dan pengetahuan tentang sepakbola yang tidak bisa dilewati," ujar Ferguson.

"Dunia, tidak hanya dunia sepakbola, akan merindukannya. Mari berharap tidak akan membutuhkan waktu lama seseorang seperti dia akan muncul."

Sementara itu, Mourinho juga mengungkapkan kesedihannya ketika Robson meninggal dunia empat tahun silam. The Special One mengaku tidak menghubungi mantan mentornya tersebut dalam beberapa bulan terakhirnya, karena ia terlalu sedih untuk melakukan hal tersebut.

"Saya tidak berbicara dengan dia dalam dua bulan terakhir karena itu berat bagi saya. Saya yang merasakan berat, karena saya tidak ingin berpikir dia sedang sekarat, itu bukanlah bayangan yang ingin saya simpan bersama saya selamanya tentang Bobby Robson, itu bukanlah suara yang ingin saya dengar," ujar Mou.

"Saya ingin dan saya akan menyimpan Bobby Robson dengan saya selamanya, seseorang yang memiliki semangat luar biasa untuk hidup dan sepakbola, dengan antusiasme istimewa."


Sir Alex Ferguson dan Paul Gascoigne berduka atas kepergian Sir Bobby Robson


Bobby Robson menjadi mentor Jose Mourinho di Barcelona

__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"
SR 7 is offline   Reply With Quote
Old 01-08-2013, 06:36 PM   #5
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default Re: Mengenal sejarah yang telah terjadi

Sejarah Hari Ini (30 Juli): Persib Bandung Kampiun Liga Indonesia Edisi Perdana

Hingga detik ini tidak ada yang bisa menyamai prestasi Persib menjadi yang terbaik di kasta tertinggi sepakbola Indonesia dengan materi 100 persen pemain lokal

Salah satu titik penting dalam sejarah sepakbola di Indonesia adalah peleburan dua kompetisi Perserikatan dan Galatama menjadi satu Liga Indonesia yang dalam perjalanannya berganti nama menjadi Indonesia Super League hingga sekarang.

Peleburan kompetisi tersebut terjadi pada 1994 dengan format dua wilayah. Pada era ini, Maung Bandung begitu berkibar, bergelimang prestasi dan memasuki kompetisi anyar dengan status jawara Perserikatan 1994 usai menghajar PSM Makassar.

Perjalanan Persib menjadi yang terbaik di Indonesia cukup unik karena tim kebanggaan Jawa Barat ini membuka kompetisi dengan kekalahan 1-0 dari Pelita Jaya namun di akhir fase grup pertama, Persib berhasil mengamankan peringkat kedua dengan poin 69 sekaligus menyegel satu tiket ke Jakarta, melakoni fase kedua kompetisi bersama tujuh tim lainnya.

Di babak delapan besar yang berlangsung di Jakarta, Persib bergabung di Grup B bersama Medan Jaya, Petrokimia Putra dan Assyabaab SGS. Dari tiga duel, skuat Biru-Putih sukses menjadi juara grup tak terkalahkan dan langsung dihadapkan pada duel keras melawan tim kuat Kalimantan Barito Putera di babak semi-final.

Duel antara Persib dan Barito berjalan sengit, permainan indah bola-bola pendek Persib diladeni permainan keras ngotot khas Barito. Persib yang menguasai jalannya pertandingan, pada akhirnya sukses melaju ke partai puncak dengan kemenangan tipis 1-0 untuk kemudian merancang duel melawan Petrokimia Putra di partai puncak.

Sedikit terselip cerita unik berbau mistik di balik kemenangan Pangeran Biru di empat besar. Persib yang mendominasi pertandingan tak kunjung mencetak gol meski peluang demi peluang sanggup diciptakan hingga pada satu saat striker andalan Sutiono menemukan sebuah telur di dalam gawang Barito. Melihat telur tersebut, Sutiono mengambil dan membuangnya ke luar lapangan. Entah berkaitan atau tidak, tidak lama setelah episode tersebut gawang Barito yang dikawal Abdillah dibobol Kekey Zakaria.

Sebelum partai puncak bergulir, ribuan bobotoh dari berbagai sudut kota di Jawa Barat membanjiri Jakarta. Puluhan ribu di antara mereka bahkan tertahan di luar stadion Utama Senayan karena tidak kebagian tiket. Dominasi warna biru kebanggaan Bobotoh begitu terasa di dalam stadion mengingat fans Petrokimia hanya menguasai satu sektor di Senayan.

Petrokimia sejatinya sempat membungkam seisi Senayan ketika striker Jacksen F Tiago menjebol gawang Anwar Sanusi namun wasit menganulir gol tersebut karena salah satu pemain Petro terjebak off-side.

Pertandingan kedua tim semakin menegangkan, namun pada akhirnya di menit 76 Persib berhasil memecah kebuntuan melalui tendangan mendatar Sutiono. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga bubaran yang langsung disambut sorak sorai Bobotoh hingga memasuki lapangan.

Kisah pesta kemenangan Persib di Bandung tidak kalah meriah, Bobotoh memadati sepanjang jalan parade juara Persib dan mengelu-elukan para pemain bak pahlawan perang.


Skuat Persib 1995

Momen emas Persib menuju tangga juara
__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"
SR 7 is offline   Reply With Quote
Old 02-08-2013, 02:14 PM   #6
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default Re: Mengenal sejarah yang telah terjadi

Sejarah Hari Ini (2 Agustus) : Testimonial Satu Dasawarsa Ryan Giggs, vs Celtic, 2001

Dua belas tahun silam, United mengadakan laga testimonial kontra Celtic, guna memperingati 10 tahun karir Ryan Giggs di Old Trafford, yang ternyata tak berjalan sesuai rencana

Saat testimonial biasa digunakan untuk menandai akhir karir seseorang, di tahun 2001, Ryan Giggs justru menerima penghormatan atas prestasinya bersama Manchester United sejak menjalani debutnya bersama United 2 Maret 1991.

Penghormatan itu terwujud dalam sebuah laga testimonial kontra Celtic, yang berujung kekalahan 4-3 United di hadapan para pendukungnya.

Giggs digaet oleh Sir Alex Ferguson pada tahun 1987, menggeser Manchester City yang kala itu juga berusaha mendapatkan pemain Wales itu. Empat belas tahun kemudian, dengan tujuh gelar Liga Primer, tiga Piala FA, dan satu trofi Liga Champion di antara gelar perorangan lainnya, tidak ada yang bisa membantah bahwa Giggs pantas menerima penghormatan ini dari klubnya.

DI usia 28 tahun, sebuah laga testimonial kontra Celtic digelar di Old Trafford pada 2 Agustus 2001. Setelah memenangkan gelar Liga Primer tiga kali berturut-turut, sang juara baru saja mendaratkan Ruud van Nistelrooy dan Juan Sebastian Veron dan berencana menginvasi Eropa sekali lagi, namun Celtic juga perlu disorot mengingat mereka baru saja menjuarai tiga piala domestik Skotlandia di bawah arahan Martin O’Neill.

Laga itu pun diwarnai sedikit ketegangan ,menyusul komentar mantan pemain Rangers Terry Butcher yang sangat berhasrat untuk menang. Celtic ingin menyangkal penilaian yang mengatakan bahwa liga Skotlandia tak sebagus Liga Primer serta membuktikan mereka bisa bersaing dengan The Red Devils.

Dua klub dengan kekuatan penuh tak butuh waktu lama untuk beradu. Dalam empat menit, Celtic memimpin 2-0 seiring Chris Sutton dan Neil Lennon membobol gawang Fabien Barthez.

United membalas 26 menit kemudian, seiring Paul Scholes mengoper Van Nistelrooy yang bebas dan sepakan pemain Belanda itu mengoyak gawang Celtic. Laga pun memanas, dengan adanya sedikit konflik di lapangan antara Sutton- Phil Neville, Lennon- Scholes, dan David Beckham yang mendorong dada Jackie McNamara setelah tekel yang cukup keras.

Kemudian, Celtic kembali menjebol gawang United lewat kaki Paul Lambert. Setengah jam kemudian, ganti Veron yang mencetak gol dengan tendangan volinya. Gol dibalas gol, pemain Celtic yang baru saja masuk, Lubomir Moravcik, langsung mempermalukan Barthez dengan tendangan bebas yang memukau dari jarak 30 yard. Nistelrooy pun membalas dengan satu sepakan ke jaring Celtic. Skor 4-3 untuk Celtic pun bertahan hinggai peluit panjang dibunyikan.

“Malam ini saya gugup – sangat gugup – namun saya menikmatinya,” ujarnya menanggapi kekalah United. “Hasil tidak masalah. Kedua tim bermain fantastis. Saya tidak biasanya gugup, tapi saya sedikit emosional mala mini, saya harus mengakui.”

Pemain Wales itu menambahkan dalam pidatonya di lapangan,” Terima kasih atas dukungan kalian selama 10 tahun dan saya akan mencoba dan bermain sebaik mungkin bagi kalian hingga akhir karir saya.”

Hingga kini, pemain United itu masih bermain di Old Trafford dengan usia 39 tahun, dan masih termasuk dalam jajaran pemain top.

MANCHESTER UNITED (4-4-1-1): Barthez; Irwin, G Neville, Stam, P Neville; Beckham, Keane, Veron, Giggs; Scholes; van Nistelrooy. Subs: van der Gouw, Silvestre, Chadwick, Yorke, Cole, Johnsen, Solskjaer, Butt, Brown.

CELTIC (4-4-2): Kharine; McNamara, Tebily, Mjallby, Boyd, Agathe, Lennon, Lambert, Petta, Sutton, Larsson. Subs: Gould, Crainey, Burchill, Moravcik, Maloney, Smith, Kennedy, Miller.
__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"
SR 7 is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2013, 12:16 AM   #7
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default Re: Mengenal sejarah yang telah terjadi

Sejarah Hari ini (4 Agustus): Debut Ronaldinho Di Paris Saint-Germain

Megabintang Brasil, Ronaldinho, menjalani penampilan pertamanya bersama klub anyarnya, Paris Saint-Germain, 4 Agustus, 12 tahun silam

Hari ini, 4 Agustus 2001 silam, Ronaldinho melakoni debutnya bagi Paris Saint-Germain setelah dirinya membuat dunia sepabkola terkejut atas keputusan yang diambil sang legenda Brasil itu dengan memilih bergabung klub ibu kota Prancis.

Sang gelandang serang memulai karier sepakbolanya bersama Gremio pada 1998 dan sukses memikat timnas untuk kemudian bergabung Selecao setahun berselang. Sama seperti yang dia pertontonkan di tingkat klub -- 72 gol dari 145 penampilan, performa internasionalnya sungguh memukau seperti di Copa America dan Piala Konfederasi 1999.

Tak heran jika klub-klub besar Eropa seperti Barcelona, Arsenal, Milan dan Lazio begitu menggebu-gebu menginginkan tanda tangan pemilik nama asli Ronaldo de Assis Moreira itu. Tapi apa daya, mereka semua seketika kecele berat ketika Ronaldinho mantap melabuhkan kariernya di Parc des Princes pada Januari 2001. Bahkan presiden Gremio sendiri mengaku tak menyangka mengapa kesepakatan bisa tercapai antara Ronaldinho dan PSG.

Dalam penampilan perdananya, Ronaldinho bermain sederhana saja: dia masuk sebagai pemain pengganti ketika PSG ditahan Auxerre 1-1. Tapi jika direkap, dari total 86 penampilannya bersama klub yang kini diasuh Laurent Blanc itu, Ronaldinho mampu memproduksi 25 gol, 18 assists serta satu gelar Piala Intertoto pada 2001.

Setelah musim 2002/03 rampung, karier Ronaldinho semakin meroket tatkala Barcelona sukses mengakuisisinya dengan nilai transfer €30 juta. Hengkang dari Camp Nou pada 2008, Milan menampungnya sebelum dia kembali ke Brasil untuk memperkuat Atletico Mineiro dua tahun terakhir ini.

__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"
SR 7 is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2013, 12:23 AM   #8
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default Re: Mengenal sejarah yang telah terjadi

Sejarah Hari Ini (3 Agustus): Olympique Lyon Berdiri

Hari ini Olympique Lyon merayakan hari jadi yang ke-63

Hari ini tepat 63 tahun lalu Olympique Lyonnais diresmikan sebagai sebuah klub sepakbola profesional memisahkan diri dari induk sebelumnya, Racing Club de Lyon.

Oscar Heisserer menjadi pelatih pertama klub dan pada 26 Agustus 1950 mereka memainkan pertandingan resmi pertama dengan mengalahkan CA Paris-Charenton 3-0 di hadapan 3.000 penonton.

Hanya dalam dua tahun Lyon sukses menjuarai divisi dua liga Prancis sehingga merambah divisi satu. Sukses pertama diraih ketika merebut trofi Piala Prancis dengan mengalahkan Bordeaux musim 1963/64.

Lyon kemudian melejit ketika dibeli seorang pengusaha bernama Jean-Michel Aulas pada 1987. Ambisi Aulas adalah mengembalikan Lyon ke Ligue 1 dan berkiprah di kompetisi antarklub Eropa. Setelah mencetak pemain-pemain muda potensial, Lyon akhirnya menuai sukses di awal 2000-an. Secara gemilang klub berjuluk Les Gones ini menjuarai liga tujuh kali beruntun mulai musim 2001/02 hingga 2007/08. Dominasi Olympique Marseille dan Paris Saint-Germain sebagai klub populer Prancis pun mampu disaingi Lyon. Hebatnya, selain yang tersukses, OL juga berhasil menjadi yang terkaya di Prancis.

Di ajang regional, prestasi terbaik Lyon adalah lolos hingga babak empat besar Liga Champions 2009/10. Prestasi sebagai juara Liga Champions justru diukir tim sepakbola wanita mereka, hasil akuisisi tim FC Lyon pada 2004, yang sukses mengoleksi dua trofi pada 2010/11 dan 2011/12 serta dua kali pula menjadi runner-up pada 2009/10 dan 2012/13. Sama seperti yang pernah dilakukan rekan-rekan putra mereka, musim lalu OL putri sukses mencetak rekor tujuh kali secara beruntun menjuarai liga Prancis.

__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"
SR 7 is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2013, 02:51 AM   #9
rondwisan
moderator
udah sebelas yaa :)
 
 
rondwisan's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: Soe Rock Bo Yo - Nga Lam vv
Posts: 35,048
Thanks: 1,500
Thanked 4,736 Times in 2,701 Posts
Mentioned: 567 Post(s)
rondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond repute
Visit rondwisan's Facebook Visit rondwisan's Twitter
Default

Quote:
Originally Posted by SR 7 View Post
nah disini saya coba mengangkat sejarah apakah yg sedang terjadi hari ini dan yg terjadi sebelum2nya ataupun yg akan datang...!!!
Sejarah itu bukannya 'about the past' ya, klo hari ini atau bahkan yg akan datang, gimana sejarahnya ...
*semacam gagal paham gitu gw
Apa terinspirasi pilemnya michael j. fox; back to the future yaa ..
rondwisan is offline   Reply With Quote
Old 05-08-2013, 07:38 AM   #10
SR 7
first team
---------------
 
 
SR 7's Avatar
 
Join Date: Jun 2012
Location: Samping Old Trafford
Posts: 2,588
Thanks: 141
Thanked 528 Times in 280 Posts
Mentioned: 219 Post(s)
SR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of lightSR 7 is a glorious beacon of light
Visit SR 7's Facebook Visit SR 7's Twitter
Default Re: Mengenal sejarah yang telah terjadi

Quote:
Originally Posted by rondwisan View Post
Sejarah itu bukannya 'about the past' ya, klo hari ini atau bahkan yg akan datang, gimana sejarahnya ...
*semacam gagal paham gitu gw
Apa terinspirasi pilemnya michael j. fox; back to the future yaa ..
nah itu dia opa kmren sy masih bingung judul yg pas nie, mungkin bisa kasih judul yg tepat...!!!
__________________
" Menantu yang baik adalah Fans ManUtd
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
"
SR 7 is offline   Reply With Quote
Reply


(View-All Members who have read this thread : 50
-Ybb3F-, anas95, Andi Istiabudi, andiancha, Azrul Red United, bang_zak, bhowz, Bloody "Devil" R3d, braausasda9593, dhodoadrian, dwi.cleverley23, ecly_watchaa, edroid, Elpiji, Fajar_, fajrinited, fredrian.seven, ghopoereds, goodfron, Gustar_UIBontang, HaRrY-UIK, iamsetia, jifortin, jojo poenya, marsel david, ncut_lgx, Om Juna, paiman, penk22_, Rean, rio vander vidic, risalsupri, ronald hars, Ryan_lallo, Septiansyah, SR 7, Thomas, Trezz Kiko, tumpal_oneunited, united7, vankyoet, Victory, wazza ui, xkeiszglf34, yockel_777, Zhacc20
Thread Tools
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
United History on FA Cup rondwisan United History 27 18-05-2016 11:17 PM
Living in a History (?) rondwisan United Lounge 33 25-08-2014 09:30 AM
Most Famous Flag in Football History: Big Lily Rean United History 43 16-01-2013 06:20 PM
Who is the best Manager in the English Football history? rondwisan Football History 1 14-08-2009 09:06 AM
The History of F.C. Porto rondwisan Football History 1 01-08-2009 09:27 AM



All times are GMT +8. The time now is 05:28 AM.
Powered by vBulletin® Version 3.8.2
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
United Indonesia - Manchester United Supporters Club of Indonesia