United Indonesia - Manchester United Indonesia Supporters Club
Register
Go Back   United Indonesia - Manchester United Indonesia Supporters Club > OUTSIDE UNITED > General Football

Old 07-09-2011, 09:54 PM   #11
marsel david
captain
I'M BACK!!
 
 
marsel david's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: Bandung
Posts: 6,128
Thanks: 144
Thanked 547 Times in 280 Posts
Mentioned: 4 Post(s)
marsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to allmarsel david is a name known to all
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

klo saya lebih liat ke arah kebiasaan team2 dan timnas indonesia untuk memberikan waktu yg singkat kepada pelatih untuk mengembangkan pola permainan dan mengeksplorasi kemampuan dari squad ato pemain2 yg ada

rata2.. kelihatan gagal sedikit pecat.. seperti tanpa diberi kesempatan padahal mungkin sang pelatih pun masih pengenalan/adaptasi terhadap budaya dan type permainan di negara kita yg pasi berbedan dari tema ato negara yg sebelumnya mereka tangani..

coba di negara ini menerapkan pemilihan ketat calon pelatih yg potensial dan diberikan kontrak paling tidak 3 taun..


mugnkin hasilnya yah ga terlalu acak2an kaya sekarang ini,,
__________________
You say he can fly like SUPERMAN.. For Me Even SUPERMAN can't fly like HIM..!!
- HAIL VAN DER SAR #1-
marsel david is offline   Reply With Quote
Old 08-09-2011, 01:19 PM   #12
Redsbusby
moderator
BANG to the KE
 
 
Redsbusby's Avatar
 
Join Date: May 2010
Location: Surabaya
Posts: 19,055
Thanks: 2,402
Thanked 3,073 Times in 1,811 Posts
Mentioned: 134 Post(s)
Redsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond repute
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

Saya rasa PSSI dan pihak berwenang nya yg lebih dulu dirubah.. baru sistem kita rubah, tp jgn lupa masayarakat pecinta bola jg kelakuannya dirubah. pemerintah juga kudu terus ngasi sokongan, kudu ikut berpartisipasi jgn cuma bengong doank.. kalo emang model pembinaan di masa lalu terbukti bagus kenapa nggak dipake lg tp disesuaikan dgn keadaan skrg.. masa lalu kudu dilupain jelek2nya, tp yg bagus kudu tetep dibawa

Kyk vietnam, jgn sungkan belajar dr negara lain, klo emang dijalanin bwt kepentingan rakyat sepkbola indonesia.. gw yakin kita pasti bisa. Korea Utara yg terisolir dr dunia luar aja bisa kenapa kita nggak

Sama gw ama oom panda, sepedes apa aja gw kritik timnas kmrn kmrn.. kalah menang GARUDA DIDADAKU sampe mati! harga mati euy... - nubie said
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.

THE ONLY THING WE WANT TO LOSE THIS SEASON IS THE DEBT
Redsbusby is offline   Reply With Quote
The Following 2 Users Say Thank You to Redsbusby For This Useful Post:
Old 08-09-2011, 03:08 PM   #13
Redsbusby
moderator
BANG to the KE
 
 
Redsbusby's Avatar
 
Join Date: May 2010
Location: Surabaya
Posts: 19,055
Thanks: 2,402
Thanked 3,073 Times in 1,811 Posts
Mentioned: 134 Post(s)
Redsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond repute
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

ada artikel menarik nih, ada sedikit pesan bahwa untuk rombak gede gedean memang butuh kerjasama semua pihak termasuk kita sendiri sbg suporter bola/ dan timnas indonesia tentunya...

kesuksesan itu emang datangnya ngga gampang

Catatan Sepakbola
Tentang Kekalahan Indonesia dari Bahrain

Jakarta, Redaktur Pelaksana Detiksport -
Harapan itu kembali tak terpuaskan, bukan di Teheran melainkan di Senayan. Indonesia kalah dari Bahrain dalam pertandingan yang sempat dihentikan wasit gara-gara ulah sebagian suporter yang bandel.

Faktanya, sepakbola Indonesia masih belum banyak berubah. Tak apa-apa. Kita memang masih dalam periode transisi. Perubahan yang sudah terjadi baru di level pergantian pengurus PSSI -- dan ekspektasi masyarakat yang kian hari kian meninggi, terutama ketika yang akan bertanding adalah tim nasional.

Ekspektasi itu bagus, bahkan perlu untuk sebuah motivasi. Tapi jika tidak dibarengi dengan sikap obyektif dan realistis, apalagi sampai menjadi ekspektasi yang membabi-buta, tanpa melihat permasalahan secara komprehensif, jangan-jangan ekspektasi itu akan terus membuat kita "lemas" dan ujung-ujungnya kembali menggerutu dan mengeluh: "Ah, kalah lagi, kalah lagi."

Mungkin itulah potret sebagian masyarakat sepakbola kita. Kita mudah mabuk oleh sebuah keberhasilan "kecil", tapi tak segera memperbaiki hal-hal yang lebih fundamental karena sudah (sempat) berhasil, dan jika begitu, kegagalan melulu dikait-kaitkan dengan nostalgia.

Pelatih

Setelah Indonesia bermain buruk dan kalah 0-2 dari Bahrain kemarin malam di Gelora Bung Karno, Wim Rijsbergen, yang belum seumur jagung menukangi skuad 'Garuda', dicap sudah gagal karena sebelumnya juga kalah 0-3 dari Iran. Berdengung pula suara-suara yang menginginkan Alfred Riedl kembali direkrut sebagai pelatih.

Menurut hemat penulis, ini "basi". Kita terlalu memanjakan keinginan, selalu ingin cepat jadi. Kalah dua-tiga kali, pelatih harus dipecat, seolah-olah Indonesia adalah Inggris, Brasil, Chelsea atau Real Madrid, seakan-akan faktor besar yang menentukan mutu tim itu cuma pelatih.

Riedl -- katakanlah -- memang pelatih yang bagus. Gayanya yang keras, disiplin, bahkan jarang tertawa, cepat disukai. "Pemain kita memang harus dikerasi," begitu kesimpulan sederhananya. Ia memang membuat masyarakat Indonesia mengalami euforia di Piala AFF, membangun fondasi tim yang sangat baik. Bahwa dia sesungguhnya tidak memberi piala di turnamen di level Asia Tenggara itu, seperti pelatih-pelatih sebelumnya, oleh sebagian orang dianggap bukanlah sebuah kegagalan.

Penulis bukannya anti Riedl, tapi mencoba bersikap realistis, dan itu pun lebih ke faktor "nonteknis". Sulit membayangkan PSSI memanggil kembali Riedl setelah mereka mendepaknya begitu saja "tanpa perasaan". Sebaliknya, apa iya Riedl dengan mudah balik ke Indonesia setelah merasa "sakit hati" diperlakukan dengan tidak menyenangkan oleh PSSI.

Soal Rijsbergen, kita belum tahu sebaik apa dia -- atau seburuk apa dia. Tapi dia baru dua bulan bekerja untuk timnas, dan dia sudah membantu Indonesia mengalahkan Turkmenistan sehingga bisa masuk ke babak ketiga Pra Piala Dunia 2014.

Bahwa kemudian Indonesia kalah 0-3 dari Iran, pertanyaannya adalah, apakah sekarang kita sudah sedemikian yakin bisa mengalahkan Iran, yang notabene pernah tiga kali tampil di Piala Dunia dan tiga kali menjuarai Piala Asia? Bukannya merendahkan tim sendiri, bukannya tak berharap juga, tapi faktanya level kita masih di bawah mereka. Sekali lagi, saat ini tingkatan kita masih di Asia Tenggara. Menanjak ke Asia butuh proses lain lagi.

Bahrain di atas kertas lebih lemah daripada Iran. Kita pernah pula mengalahkan mereka di Piala Asia 2007 di Jakarta, walaupun juga kalah 1-3 di Piala Asia 2004. Wajar memang apabila ekspektasi itu membuncah lagi. Sepertinya sebagian besar masyarakat Indonesia sangat yakin Bambang Pamungkas dkk bisa merebut poin penuh kemarin malam.

Yang terjadi kemudian, permainan tim sangat buruk. Apakah itu salah pelatih? Pasti ada. Tapi apakah semata-mata salah pelatih? Tidak mungkin.

Quote:
Rijsbergen setelah laga kontra Bahrain

"Kita tidak bermain simple football. Kita terlalu bermain individual. Ketika satu pemain berhadapan dengan dua lawan, seharusnya kita mengoper bolanya. Tapi, kita malah menggocek dan akhirnya malah kehilangan bola. Itu kesalahan elementer. Bermain simple football belum ada dalam mind-set kita. Kita tidak bisa menang tanpa possession football. Tanpa possession football, kita tidak akan bisa mencetak gol. Tim-tim terbaik di dunia telah membuktikan hal itu,"
Penulis tidak melihat ada yang salah dengan analisis itu. Di lapangan, memang itulah yang terjadi. Artinya, Rijsbergen tahu di mana letak kesalahan permainan malam itu. Artinya, dia tidak bodoh.

Tapi tentu kita juga ingin tahu, seberapa mampu dia mengarahkan pemain-pemainnya supaya melaksanakan instruksi-instruksinya. Satu hal yang terlihat jelas adalah: pelatih Bahrain Peter Taylor nyaris sepanjang pertandingan berada di pinggir lapangan, kerap teriak-teriak pada pemainnya. Rijsbergen tidak begitu, lebih anteng di bangku cadangan. Bagaimana sistem komunikasinya? Ini harus ditanyakan pada orang Belanda itu.

(Intelejensia) Pemain

Bagaimanapun, sepakbola terjadi di lapangan. Pelatih itu semacam sutradara, tukang mengarahkan. Aktor sesungguhnya adalah pemain, karena mereka-lah yang berada di atas rumput, yang menendang-nendang bola, yang memutuskan ke arah mana bola ditendang, diumpan, dibuang, dan seterusnya.

Kepiawaian dan kejelian pelatih memang faktor sangat penting, tapi intelejensia pemain untuk menerjemahkan taktik pelatih, atau juga kemampuan mereka menjaga konsentrasi dalam keadaan keadaan lelah dan buntu, juga amat vital.

Terkait pertandingan melawan Bahrain, yang membuat penonton pun frustrasi, penulis melihat pemain-pemain Indonesia tak memiliki kecerdasan untuk mencari "rencana B" ketika “rencana A" mandeg. Mereka tak bisa menguasai bola di lapangan tengah dan kemudian kebingungan untuk mendapatkan cara buat masuk ke pertahanan lawan.

Celakanya, ada kesan, yang penting bola masuk ke wilayah Bahrain, tak peduli jika itu harus dilakukan dengan cara mengirim umpan lambung jauh, atau mengandalkan crossing dari sayap, padahal kita jelas-jelas tak pernah sekali pun memenangi duel di udara dengan pemain-pemain jangkung Bahrain.

Kecepatan dan kelincahan Boaz pun terlalu diharapkan. Setiap serangan terus saja dialirkan melalui dia. Apa boleh buat, pada akhirnya pemain lawan bisa menemukan cara untuk mengantisipasi gerakan Boaz. Entah kenapa baru di 15 menit terakhir saja permainan "insting" itu bisa dihentikan, dan para pemain mulai berani melakukan tusukan dari tengah, seraya mengurangi bola-bola atas. Tapi ya terlambat.

Apakah itu semua instruksi pelatih? Kalau ya, berarti si pelatih bahkan tak lebih pintar dari penonton. Kalau tidak? Maka pemain memang harus terus belajar mengasah kemampuannya untuk semakin baik.

Intelenjensia pemain sangatlah penting untuk diasah -- seperti juga mentalitas bertanding, yang sering dianggap pula sebagai sebuah kelemahan tim kita selama ini.

Quote:
Pernah ada pertanyaan begini: "Apakah Indonesia akan langsung hebat jika pelatihnya Jose Mourinho atau Pep Guardiola?" Silakan jawab sendiri.
Salah satu cara belajar adalah memperbanyak frekuensi bertanding melawan tim-tim yang berkualitas di level internasional, tidak melulu berkutat di lokal atau ASEAN, biar mereka terbiasa menghadapi berbagai situasi di tengah lapangan.

(Kedewasaan) Suporter

Bahwa suporter Indonesia itu hebat, penuh gelora dan gegap gempita, dunia bahkan sudah mengetahuinya. Jika fanatisme fansnya tidak sebegitu rupa, mungkin akan lebih sulit lagi mencari berita sepakbola Indonesia di media massa asing. Gelora Bung Karno kini sudah dikenal sebagai salah satu stadion dengan suporter paling "gila" di dunia.

Sayangnya, kedewasaan bersikap belum terpupuk merata. Insiden kembang api dan mercon, yang membuat wasit menghentikan pertandingan selama sekitar 15 menit, memperlihatkan penyakit lama yang kambuhan itu. Belum lagi "kebiasaan" menghujani pemain lawan dengan botol air mineral.

Ini pemandangan yang menyebalkan, mencemari sebuah tontonan yang semestinya bisa dinikmati tanpa perasaan was-was dan cemas, khususnya untuk kalangan penonton anak-anak dan wanita, juga karena perilaku norak seperti itu bisa membuat Indonesia merugi. Kita pernah bersedia menerima sanksi FIFA jika hal itu harus dilakukan supaya bisa menurunkan pengurus PSSI yang busuk. Tapi alangkah lucu dan ironisnya jia sanksi itu pada akhirnya dijatuhkan FIFA gara-gara ulah suporter.

Begitu pula dengan sportivitas kepada tim tamu. Alih-alih memberi apresiasi dengan memberi sedikit tepuk tangan, lagu kebangsaan tim lawan malah disoraki, diteriaki "huu..". Memberi dukungan sebesar-besarnya pada tim kesayangan itu "sesuatu banget", tapi tidak menghormati lagu kebangsaan lawan adalah memalukan.

(Keseriusan) Polisi/petugas keamanan

Berharap semua penonton berlaku baik, cuma duduk manis di kursi, tidaklah mungkin. Berharap tidak pernah terjadi keributan suporter dalam sebuah pertandingan sepakbola pun agak utopia. Ini soal ratusan ribu orang tumpah ruah di tempat yang sama, dengan segala atribut pribadi dan motif masing-masing. Itu sudah jadi bagian dalam sepakbola itu sendiri.

Tapi untuk mencegah ekses yang lebih buruk, tetap harus ada safety measure. Di stadion, ranah itu ada di petugas keamanan, polisi. Kenapa kita tak pernah belajar dari negara lain, di mana pemeriksaan bawaan penonton sebelum masuk ke dalam stadion dilakukan dengan serius dan ketat, tanpa terkecuali, tanpa kompromi, tanpa pandang bulu, tanpa toleransi apapun.

Tapi di Indonesia selalu begitu: sweeping cuma ada di mulut pejabat kepolisian, ancaman bagi yang membandel cuma sebatas ancaman. Selalu ada celah buat suporter bandel untuk menyusupkan macam-macam benda terlarang ke dalam stadion.

Petugas pun lebih banyak yang ikut "numpang" nonton dengan menghadap ke lapangan ketimbang mengawasi gerak-gerik suporter yang nakal. Jika ada suporter yang melempar, mereka hanya menunjuk-nunjuk, menggertak dari jauh, karena petugas di tengah penonton memang tak ada atau minim (atau takut dengan massa?)

Bagaimana kesadaran untuk menjadi suporter yang baik akan terpupuk secara merata jika reward and punishment dari petugas tidak dijalankan. Kalau you punya tiket, tidak bawa benda macam-macam, silakan masuk ke stadion. Kalau tidak, silakan Anda tunggu di luar -- dan jangan berulah yang macam-macam juga.

(Profesionalitas) Panpel

Tekad PSSI untuk membenahi berbagai sistem buruk yang pernah dijalani rezim Nurdin Halid masih menunggu pengejawantahannya. Transparansi pemasukan tiket pertandingan timnas, sejauh ini belum dilakukan juga. Sistem pembelian tiket pertandingan pun belum berubah. Soal ini, semestinya sudah ada cara yang lebih menyenangkan konsumen (baca: suporter) ketimbang harus antre sampai dua kali untuk mendapatkan tiket. Apalagi cara ini pun jelas-jelas tidak juga menghilangkan calo, jika itu salah satu tujuannya.

Ketegasan Panpel juga harus diperlihatkan atas nama keadilan. Mereka yang sudah berkorban berjam-jam antre untuk membeli, bahkan datang jauh-jauh dari luar Jakarta, semestinya punya hak lebih dibanding mereka yang tak punya tiket. Apa boleh buat, seringkali mereka yang sudah dilarang masuk pun ujung-ujungnya bisa menerobos juga. Di laga Indonesia-Bahrain, meski panitia dari awal menyatakan cuma akan mencetak 77 ribu tiket, tapi bagaimana mungkin stadion pada akhirnya terisi penuh atas-bawah, dan itu artinya ada 100 ribu orang di sana!

(Komitmen dan kerja keras) PSSI

Pada akhirnya, kunci pembenahan sepakbola Indonesia termasuk tim nasional saat ini ada di PSSI. Semua orang sudah tahu, selama ini sistem persepakbolaan kita tidak berjalan karena tidak ada mesin yang bekerja untuk menggerakannya, yang disebabkan oleh bobroknya pengurus PSSI periode sebelumnya yang korup.

Semua orang tahu, tanpa perubahan yang signifikan oleh PSSI, jangan harap sepakbola Indonesia tiba-tiba akan membaik -- atau tim nasional tiba-tiba lolos ke putaran Piala Dunia.

Mungkin sebagian fans sudah tidak sabar untuk segera melihat timnas yang terbiasa menang, bagaimanapun situasinya. Tapi sebagian fans lain boleh jadi lebih berharap supaya permasalahan mendasar yang selama ini menghambat perkembangan sepakbola Indonesia, bisa mulai dibenahi dengan baik dan serius oleh pengurus PSSI saat ini. Banyak lah contohnya, dan itu sudah dikampanyekan semua oleh pengurus ketika Kongres lalu, tentang pembinaan usia dini, perbaikan kompetisi sebagai muara pembentukan timnas yang handal, dan lain-lain.

Semoga pengurus PSSI yang sekarang tidak mengulangi kesalahan-kesalahan rezim sebelumnya. Mereka tentu tidak mau membayangkan, pengurus terdahulu yang mereka singkirkan, dan sampai sekarang adem-ayem saja karena semua kejahatan mereka sudah "dipetieskan", akan tertawa dan berkata, "Emang enak ngurus bola!"

Tapi yang lebih penting lagi adalah, jika melakukan kesalahan yang sama dan gagal membuat perbaikan itu, pengurus PSSI sekarang akan lebih mudah berhadapan dengan masyarakat, karena mereka tak cuma punya andil sangat besar dalam menumbangkan Nurdin cs, tapi kecintaan mereka pada sepakbola tidaklah terukur besarnya.
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.

THE ONLY THING WE WANT TO LOSE THIS SEASON IS THE DEBT
Redsbusby is offline   Reply With Quote
The Following 3 Users Say Thank You to Redsbusby For This Useful Post:
Old 08-09-2011, 03:34 PM   #14
Oom Panda
captain
Juragan Sempak
 
 
Oom Panda's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Posts: 5,858
Thanks: 630
Thanked 1,075 Times in 531 Posts
Mentioned: 66 Post(s)
Oom Panda is a glorious beacon of lightOom Panda is a glorious beacon of lightOom Panda is a glorious beacon of lightOom Panda is a glorious beacon of lightOom Panda is a glorious beacon of lightOom Panda is a glorious beacon of lightOom Panda is a glorious beacon of light


Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

YUP... Itulah cerminan timnas senior Indonesia kita... Mind set kita adalah maen kasar, maen keras dan longball... gimana caranya merubah mindset.. yah, semua perlu berperan, mulai dari pemainnya, klubnya, pelatuh di klubnya sampai pelatih timas.. jika satu aja ada yang merusak mindset itu yah ga akan pernah berubah...
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
Oom Panda is offline   Reply With Quote
Old 08-09-2011, 04:23 PM   #15
x_ray
academy
-
 
 
x_ray's Avatar
 
Join Date: Jan 2011
Location: Jakarta
Posts: 234
Thanks: 37
Thanked 52 Times in 23 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
x_ray Ready for being a real United Indonesia
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

Quote:
Originally Posted by Redsbusby View Post
ada artikel menarik nih, ada sedikit pesan bahwa untuk rombak gede gedean memang butuh kerjasama semua pihak termasuk kita sendiri sbg suporter bola/ dan timnas indonesia tentunya...

kesuksesan itu emang datangnya ngga gampang

Catatan Sepakbola
Tentang Kekalahan Indonesia dari Bahrain
Komplit bgt nie artikel

Yang pasti kita gak bakal bisa lolos ke Piala Dunia ataupun berkompetisi di level internasional lainnya dengan cara instan..
Gak ada sesuatu yg bertahan lama jika memakai cara yg instan..

Bina pemain2 muda, perbaiki kompetisi lokal, perbaiki stadion yg digunakan untuk kompetisi lokal, kurangin pemain asing, ciptakan pelatih lokal level internasional, perbanyak pengalaman bertanding internasional...

Para suporter jg harus lebih dewasa dan bisa lebih respek..
Kalah menang tetep sportif..

Dan jangan mempolitisi sepakbola!!!

satu lagi jangan lupa makan So Nice...
x_ray is offline   Reply With Quote
Old 08-09-2011, 08:26 PM   #16
alpben
academy
-
 
 
alpben's Avatar
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 410
Thanks: 53
Thanked 18 Times in 15 Posts
Mentioned: 7 Post(s)
alpben will become famous soon enough
Visit alpben's Twitter
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

Andai Rombak pamain timnas ada dari pertimbangan masyarakat Indonesia langsung???
wkwkwk
sbnarnya gabutuh rombak pemain
maunya rombak pelatih ganti riedl
hahaha
jd tugas masyarakat kalo bisa ngevote pelatih aja
jd kita ga hanya menonton saja tetapi ikut ambil bagian dalam kemenangan Indonesia

REG<spasi>RIEDL
kirim ke XXXX
kwkwwk
alpben is offline   Reply With Quote
Old 09-09-2011, 12:58 AM   #17
ario adi nugroho
captain
Lensa Kamar Putih
 
 
ario adi nugroho's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: MEGALOBLAST
Posts: 6,137
Thanks: 1,083
Thanked 1,507 Times in 642 Posts
Mentioned: 188 Post(s)
ario adi nugroho has much to be proud ofario adi nugroho has much to be proud ofario adi nugroho has much to be proud ofario adi nugroho has much to be proud ofario adi nugroho has much to be proud ofario adi nugroho has much to be proud ofario adi nugroho has much to be proud ofario adi nugroho has much to be proud ofario adi nugroho has much to be proud of


Visit ario adi nugroho's Facebook Visit ario adi nugroho's Twitter
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

ada sedikit yg menarik nih
ada kata kasar yg keluar dr pelatih kita terhadap timnas
entah benar atau tidak,,,tapi....!!!

WAWANCARA - Alfred Riedl: Wim Rijsbergen Tidak Layak Melatih Timnas Indonesia, Mungkin Suatu Saat Nanti Saya Bisa Kembali

Pria Austria ini tak menutup pintu terhadap kemungkinan kembali menangani Garuda.

Usai didepak dari jabatan pelatih timnas Indonesia oleh rezim PSSI anyar, Alfred Riedl sempat memosisikan diri di pihak netral terhadap sang suksesor, Wim Rijsbergen.

Namun, dengan catatan Tim Merah-Putih yang melempem di tangan pria Belanda berusia 59 tahun itu, kalah beruntun di tiga partai terakhir -- satu di laga ujicoba kontra Yordania dan sisanya di kualifikasi Piala Dunia 2014, ditambah sikapnya yang keras terhadap Firman Utina cs., Riedl pun tak segan mencap Wim tak pantas menangani Indonesia.

Opini tersebut diungkapkan Rield dalam wawancara dengan pemimpin redaksi GOAL.com Indonesia, Bima Said, Kamis (8/9).

Selain itu, eks arsitek Vietnam dan Laos itu juga menyampaikan perkembangan upayanya dalam kasus melawan PSSI yang dianggap banyak pihak tak punya alasan kuat memecatnya.

Namun, meski telah dikecewakan, Riedl ternyata tak menutup pintu terhadap probabilitas kembali menangani Tim Garuda. Berikut kutipan wawancaranya:

GOAL.com
: Bagaimana tanggapan Anda terhadap kekalahan yang dialami Indonesia dari Iran dan Bahrain?

Alfred Riedl: Saya hanya menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Bahrain. Mereka bermain tanpa inspirasi, spirit dan lemah secara taktis.

GOAL.com: Anda memilih pemain-pemain ini sebelum timnas ditangani Wim Rijsbergen. Dari dua kekalahan tersebut, apa yang berubah dari permainan timnas?

Alfred Riedl: Hampir semua pemain saya pilih karena mereka yang terbaik di Indonesia - pemain yang sama yang lolos melawan Turkmenistan. Tentunya bisa mengganti dua atau tiga pemain dengan yang lain tapi tidak lebih dari itu. Pertanyaannya adalah, apa yang dilakukan staf pelatih dengan para pemain? Bagaimana mereka mengatasi tekanan terhadap pemain, dan lain-lain? Banyak hal yang perlu dipertanyakan kepada pelatih dan staf teknisnya.

GOAL.com: Apa tanggapan Anda mengenai pernyataan Wim Rijsbergen usai pertandingan melawan Bahrain, yang menyebut pemain-pemain Indonesia yang Anda pilih tidak siap di level internasional?

Alfred Riedl: Hal itu tergantung pemahaman Anda terhadap level internasional. Dia harus melatih dan membimbing timnas Indonesia. Tim ini bukan Jerman atau Belanda! Dia harus tahu di mana dia bekerja! Minimal para suporter ingin melihat pemain berlari dan berjuang.

GOAL.com: Apa komentar Anda tentang sikap Wim yang menyalahkan para pemain timnas usai kekalahan dari Bahrain?

Alfred Riedl: Ketika Rijsbergen ditunjuk [sebagai pelatih timnas], saya bersikap netral terhadap pelatih baru. Tapi, saya mendengar dari berbagai saksi bahwa pelatih menghina pemain saat turun minum melawan Bahrain. Dia berteriak "***** you all, apabila kalian tidak bermain baik di babak kedua saya akan tendang kalian semua dari tim ini" [If you don't play better in the second half I will kick all of you out.] Bukan main tapi sungguh nyata! Daripada memberi semangat kepada para pemain usai tertinggal 1-0, dia malah menghina mereka. Di Eropa, [kalau seperti itu] Anda bisa langsung dipecat, atau pemain memukul Anda! Setelah itu saya tidak lagi berpihak pada Rijsbergen. Dia tidak layak menjadi pelatih timnas Indonesia! Sekitar tujuh pemain sudah mengumumkan mereka tidak akan lagi bermain di bawah pelatih ini. Masalah besar bagi PSSI.

GOAL.com: Banyak yang menginginkan Anda kembali menangani timnas. Bahkan Anda sempat menjadi trending topic di Twitter usai pertandingan melawan Bahrain. Komentar Anda?

Alfred Riedl: Kami tidak mampu memenangkan Piala AFF tapi kami mampu mengubah perasaan para suporter untuk timnas. Kedisiplinan, yang menjadi masalah pada tim sekarang ini seperti Boaz [Solossa], [Ian Louis] Kabes, dan [Kurnia] Meiga, juga komitmen kepada bangsa, iktikad, suatu hal baru yang dilihat suporter Indonesia telah lahir. Kami membangun antusiasme baru. Mungkin suatu hari saya akan kembali bekerja untuk timnas. Dalam bisnis gila ini Anda tidak akan pernah tahu.

GOAL.com: Jadi, apabila kasus dengan PSSI telah diselesaikan, dan PSSI kembali menawarkan tugas melatih timnas Indonesia, apakah Anda akan menerima?

Alfred Riedl: Ya, saya ulangi. Mungkin suatu saat nanti saya bisa kembali bekerja untuk timnas. Anda tidak akan pernah tahu dalam bisnis ini.

GOAL.com: Bagaimana perkembangan kasus Anda yang telah dilaporkan ke FIFA?

Alfred Riedl: Kasus dengan PSSI sudah beberapa minggu masuk FIFA, dan mereka akan mengambil keputusan. Saya hanya sekali bertemu dengan PSSI, sekitar dua minggu setelah saya dipecat. Sejak itu tidak pernah berhubungan lagi dengan PSSI.

GOAL.com:
Apa harapan Anda dalam kasus FIFA ini?

Alfred Riedl: FIFA akan mengambil keputusan yang tepat. Mereka akan membantu saya!

GOAL.com:
Bagaimana masa depan Anda? Apakah Anda telah ditawari pekerjaan oleh klub Indonesia atau negara lainnya?

Alfred Riedl: Saya akan terbang ke Laos dalam beberapa hari ke depan untuk berdiskusi [dengan asosiasi sepakbola Laos]. Ada perbincangan lainnya dengan sejumlah pihak, termasuk di Indonesia. Kemungkinan besar saya akan meninggalkan Jakarta dalam dua pekan ke depan kalau tidak ada hal luar biasa yang terjadi.

Code:
http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2011/09/08/2656296/wawancara-alfred-riedl-wim-rijsbergen-tidak-layak-melatih-timnas
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.

_[M][E][G][A][L][O][B][L][A][S][T]_
ario adi nugroho is offline   Reply With Quote
The Following User Says Thank You to ario adi nugroho For This Useful Post:
Old 09-09-2011, 07:01 AM   #18
fredrian.seven
captain
Welcome Mou
 
 
fredrian.seven's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: 10km dari Bintaro Plaza ke arah Ciledug :))
Posts: 11,212
Thanks: 1,240
Thanked 857 Times in 606 Posts
Mentioned: 126 Post(s)
fredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant futurefredrian.seven has a brilliant future
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

Kita tunggu bulan depan, ada perubahan apa nggak. Jarak waktu yang sekitar 1 bulan setidaknya bisa sedikit memberi perubahan di permainan dan atmosfir tim.
fredrian.seven is offline   Reply With Quote
Old 09-09-2011, 09:25 AM   #19
Redsbusby
moderator
BANG to the KE
 
 
Redsbusby's Avatar
 
Join Date: May 2010
Location: Surabaya
Posts: 19,055
Thanks: 2,402
Thanked 3,073 Times in 1,811 Posts
Mentioned: 134 Post(s)
Redsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond reputeRedsbusby has a reputation beyond repute
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

Wow, kalo emang bener itu ucapan keluar dr Rijsbergen, bisa dibilang berlebihan..
Entah mungkin karakter wim emang seperti itu atau gimana. Tp terlepas dr karakter apapun, terlalu berlebihan ngatain pemain seperti itu disaat mereka sedang down...
__________________

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.

THE ONLY THING WE WANT TO LOSE THIS SEASON IS THE DEBT
Redsbusby is offline   Reply With Quote
Old 09-09-2011, 09:36 AM   #20
theater of dream
moderator
Come on beibeh......
 
 
theater of dream's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: Somewhere out of Pekanbaru
Posts: 15,020
Thanks: 391
Thanked 1,219 Times in 846 Posts
Mentioned: 97 Post(s)
theater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant futuretheater of dream has a brilliant future


Visit theater of dream's Facebook Visit theater of dream's Twitter
Default Re: ★ Memandang Masa Depan Sepakbola Indonesia ★

Quote:
Originally Posted by ario adi nugroho View Post
Alfred Riedl: Ketika Rijsbergen ditunjuk [sebagai pelatih timnas], saya bersikap netral terhadap pelatih baru. Tapi, saya mendengar dari berbagai saksi bahwa pelatih menghina pemain saat turun minum melawan Bahrain. Dia berteriak "***** you all, apabila kalian tidak bermain baik di babak kedua saya akan tendang kalian semua dari tim ini" [If you don't play better in the second half I will kick all of you out.] Bukan main tapi sungguh nyata! Daripada memberi semangat kepada para pemain usai tertinggal 1-0, dia malah menghina mereka. Di Eropa, [kalau seperti itu] Anda bisa langsung dipecat, atau pemain memukul Anda! Setelah itu saya tidak lagi berpihak pada Rijsbergen. Dia tidak layak menjadi pelatih timnas Indonesia! Sekitar tujuh pemain sudah mengumumkan mereka tidak akan lagi bermain di bawah pelatih ini. Masalah besar bagi PSSI.
Gimana yah klao kena hair dryer nya SAF ??
Becks aja sampe berdarah2 jidat nya
masih banyak kok pemain yang mau main..


Quote:
Originally Posted by fredrian.seven View Post
Kita tunggu bulan depan, ada perubahan apa nggak. Jarak waktu yang sekitar 1 bulan setidaknya bisa sedikit memberi perubahan di permainan dan atmosfir tim.
Ntar langsung kita ganti ama Guus Hiddink
__________________
Liverpool last won the League when Apple and Blackberry were just fruits

To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
theater of dream is offline   Reply With Quote
Reply


(View-All Members who have read this thread : 7
fredrian.seven, goodfron, Hand_rooney, SR 7, Van_Munandar, zul
Thread Tools
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Memandang Masa Depan Manchester United ferly_Liemz Fans Talk 415 19-07-2022 09:46 AM



All times are GMT +8. The time now is 08:21 PM.
Powered by vBulletin® Version 3.8.2
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
United Indonesia - Manchester United Supporters Club of Indonesia