Analisis taktik Man United vs Bournemouth
Saya coba pindahkan ke forum apa yg saya tulis di twitter ya. Ini hanya 1 pertandingan & banyak aspek yg masih bisa digali dari taktik Ole. Strategi Ole memang secara gamblang sering disebut dalam wawancaranya; menyerang, menyerang & menyerang. Untuk mengaplikasikan strategi tersebut, Ole memiliki beberapa taktik di antaranya dicuplik dari pertandingan vs Bournemouth:
1. Bermain dari belakang
In possesion, MU akan bermain dgn 3 org di belakang bola (2 bek & 1 DM yg turun). Uniknya, peran DM yg turun ini selalu bertukar (swap) tergantung arah serangan yg akan dibangun. Jika bola ke arah kiri, Matic akan menjadi 1 dari 3 bek tsb. Jika ke arah kanan maka Herrera yang menggantikan peran tersebut.
Matic saat bola bergulir ke kanan
Herrera saat akan menyerang dari kanan, Matic membuka passing lane utk menciptakan segitiga dasar
Herrera jadi 'bek tengah' akan memberi variasi umpan dari bek
Karena Bournemouth bermain dgn blok rendah, pressing thdp pertahanan tidak terlalu intens. Baik Herrera maupun Matic cukup bebas membangun serangan dari belakang. Ini yang belum begitu teruji oleh klub yang punya pressing tinggi bagus seperti Liverpool, City, Spurs, atau Arsenal.
2. Counterpressing & High Press
Counterpressing adlh kondisi saat bola lepas dr penguasaan, pemain akan melakukan pressing scr unit agar bola sesegera mungkin didapatkan. Counterpressing dilakukan sesegera mungkin bahkan di area lawan. Tujuan pressing tidak hanya utk merebut bola namun agar lawan melakukan kesalahan dgn mempersempit area bermain. Blok menjadi tinggi (high press) & jarak antar lini menjadi rapat. Blok tinggi ini akan beresiko. Mungkin akan saya bahas di postingan lain.
Apakah Mou tidak melakukan counterpressing? Ya, Mou melakukan counterpressing juga namun ada perbedaan garis pertahanan karena Mou lebih defensive minded. Perihal pertahanan mungkin akan diposting tersendiri.
Jika dilihat lebih jeli, gesture dari Lindelof lebih cenderung untuk berlari mundur. Pressing tidak serta merta menempel lawan. Tp menutup arah umpan disebut jg pressing (passing lane pressing).
3. Asimetris & Overload
Jika boleh saya bilang, ini merupakan kunci taktik di samping taktik terakhir (free roam). Pemain akan 'dibebaskan' untuk meninggalkan posnya guna membuat beban jumlah pemain di salah satu sisi. Di 3 pertandingan di sisi kiri, kemungkinan besar karena ada Pogba di kiri. Ya, asimetris & overload. Penumpukan pemain di sisi kiri akan 'memaksa' pemain lawan utk menambal kekurangan pemainnya. Sedangkan di sisi kanan akan memberi ruang utk fullback (Young). Jika ingat peluang Dalot di depan kotak penalti, itu karena kondisi seperti ini. Juga gol Herrera vs Cardiff.
Asimetris & Overload 6 vs 5
Herrera & Young siap utk merubah arah serangan & waspada counter attack. Terlihat Bailly berdiri sampai tengah lapangan (garis tinggi)
4. Swap & Free Roam
Selain swap DM di atas, posisi lain juga kerap bertukar posisi. Kita akan sering melihat Pogba berada di sayap kiri, Lindgard yg tiba-tiba jd striker di depan dll. Solksjaer sudah pernah menyebut dlm press conference jika akan membebaskan pemainnya utk free roam, menjadikan formasi cair tidak rigid seperti era Mourinho. Di menit ke-29, Martial melakukan pertukaran posisi menjadi sayap kanan. Bahkan kalo kita mengulang highlights match kemarin, gol ke-3 dari Martial yg ada di kanan.
awal Martial bertukar posisi
bahkan turun untuk meminta bola
Tambahan:
Di babak kedua Solksjaer mengendurkan blok tingginya & bertahan secara zonal. Hal ini dilakukan karena sudah unggul & menjaga stamina pemain. Masuknya Lukaku mempermudah Solksjaer utk memainkan umpan jauh. Strategi ini kemungkinan akan dipakai lawan tim-tim besar.