[Andi Istiabudi]

Schweinsteiger Kecam Kekalahan Jerman, Desak Muller-Boateng Dipanggil Lagi
Okdwitya Karina Sari - detikSport

Munich - Eks pemain top Bastian Schweinsteiger mengkritik performa Jerman usai kekalahan telak. Jerman didesak agar memanggil kembali Thomas Mueller dan Jerome Boateng.

Jerman secara mengejutkan remuk di tangan Spanyol dengan skor 0-6 dalam pertandingan UEFA Nations League, tadi malam (17/11/2020). Hasil itu menjadi kekalahan terbesar dalam sejarah Die Mannschaft di pertandingan kompetitif sekaligus menggagalkan laju ke babak berikutnya.

Kekalahan tersebut membuat masa depan pelatih Joachim Loew dipertanyakan, kendati masih didukung DFB (Federasi Sepakbola Jerman). Schweinteiger, pemilik 121 caps, gusar dengan penampilan Toni Kroos cs.

"Anda bisa sih kalah dari sebuah tim seperti itu, tapi tidak 0-6," sembur Schweinsteiger kepada ARD, yang dikutip Metro. "Apa yang menggangguku adalah mereka tidak melawan, mereka tidak merasa seperti sebuah tim. Anda tidak mendengar komando, hanya dari pemain-pemain Spanyol itu. Mereka superior dari kami di setiap aspek."

"Anda tidak harus berubah dan mengecewakan segalanya tapi tanyalah pada diri Anda sendiri pertanyaan yang tepa. Anda harus mengubah sesuatu, bukan begitu caranya bermain untuk tim nasional. Ada nilai-nilai yang mesti ditunjukkan tim nasional Jerman, dan aku tidak melihatnya pada hari ini."

Sejak akhir 2018, Loew memutuskan tidak lagi memanggil Mueller, Boateng, dan bek Borussia Dortmund Mats Hummels ke skuad Jerman. Namun, dua pemain yang disebut pertama tampil sip untuk membawa Bayern Munich memenangi treble di 2019/20.

Schweinsteiger berharap Loew mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. "Pelatih tim nasional dan tim dia memiliki satu pendapat, aku secara pribadi dan sayangnya punya pendapat yang berbeda," kata pemenang Piala Dunia 2014 ini.

"Para pemain seperti Jerome Boateng dan Thomas Mueller telah memenangi treble dengan tim terbaik di Eropa. Mereka bermain di tim utama dan punya kualitas, dan mereka pemain Jerman. Mengapa tidak untuk tim nasional?"